CNN Indonesia
Selasa, 15 Okt 2024 01:54 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari akan memberi pelajaran kepada Hifni Hasan yang mengkritisi program naturalisasi PSSI.
Sebelumnya, Hifni yang mewakili Okto dalam sebuah acara penghargaan atlet olahraga Indonesia, mengkritisi program naturalisasi PSSI. Pernyataan Hipni kemudian viral di media sosial.
Okto menganggap Hifni tak sepantasnya mengucapkan pandangannya tersebut sebagai perwakilan KOI yang mewakili dirinya. Jika itu disampaikan dalam forum sendiri tak akan dimasalahkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya itu, boleh dilihat dari portofolio saya. Saya tidak pernah menentang naturalisasi. Dulu Chris John sama Daud Yordan juga dilatih sama orang asing. Enggak apa-apa kok."
"Kadang-kadang kita butuh stimulan. Badan kita ini kuat karena sering olahraga, tetapi tetap butuh stimulan," kata Okto saat ditemui seusai acara di kantor KOI, Senin (14/10).
Menurut Okto, setiap individu yang memiliki darah Indonesia dan memenuhi syarat untuk menjadi warga negara Indonesia (WNI) punya hak yang sama. Ia sepakat dengan program naturalisasi.
Yang terpenting saat ini, kata Okto, semua pihak bahu membahu membangun prestasi olahraga Indonesia, termasuk tim nasional sepak bola. Dukungan harus diberikan ke PSSI.
"Ketika ada orang yang cinta sama Indonesia dan berbuat lebih banyak untuk Indonesia, itu lebih berharga daripada orang yang tidak berbuat apa-apa," kata Okto.
"Sekarang tinggal bagaimana caranya kita menghasilkan prestasi lebih baik lagi. Indonesia hari ini prestasinya belum luar biasa. Kita masih proses menuju luar biasa," ucapnya.
Soal sanksi yang akan diberikan Okto ke Hifni, tak dijawab dengan gamblang. Namun Okto akan memberi pelajaran kepada anggota Komite Eksekutif (Exco) KOI periode 2023-2027 ini.
"Jadi daripada kita ribut-ribut nyari siapa yang salah, siapa yang benar, lebih baik lomba siapa yang bisa berbuat lebih banyak. Entar kita jitak aja kepalanya [Hifni]," katanya sambil tertawa.
(abs/jal)