Selular.id – Platform media sosial dewasa OnlyFans berhasil mengungguli raksasa teknologi seperti YouTube, Meta, dan Nvidia dalam hal efisiensi dan pendapatan per karyawan.
Menurut laporan Multiples yang dirilis Rabu (22/10/2025), OnlyFans menghasilkan pendapatan per karyawan yang lebih tinggi daripada perusahaan terbaik dunia dengan kapitalisasi pasar triliunan dolar.
Platform yang didirikan pada 2016 ini berhasil mengalahkan YouTube, Instagram, Twitch, dan TikTok, sekaligus menempati posisi sebagai perusahaan media sosial dengan revenue per employee terbesar saat ini.
Data menunjukkan setiap karyawan OnlyFans rata-rata menghasilkan keuntungan USD 33,6 juta per tahun, angka yang jauh melampaui pencapaian perusahaan teknologi ternama lainnya.
Pencapaian efisiensi operasional ini menjadi bukti bahwa perusahaan dengan skala lebih kecil mampu bersaing dengan raksasa teknologi global.
OnlyFans yang memiliki valuasi USD 8 miliar hanya mengandalkan sekitar 42 hingga 46 karyawan untuk mengoperasikan platformnya, menunjukkan model bisnis yang sangat efektif dalam memanfaatkan sumber daya manusia.
Perbandingan dengan Raksasa Teknologi Lainnya
Ketika dibandingkan dengan perusahaan teknologi terkemuka, OnlyFans berada di posisi kedua sebagai perusahaan teknologi paling efisien dalam menghasilkan pendapatan per karyawan tertinggi di dunia.
Pencapaian USD 33,6 juta per karyawan ini jauh melampaui Nvidia yang mencapai USD 3,6 juta per karyawan, Apple dengan USD 2,4 juta, Meta dengan USD 2,2 juta, Google dengan USD 1,9 juta, serta Microsoft sekitar USD 1,1 juta per karyawan.
YouTube sebagai platform video terbesar hanya mampu menghasilkan USD 7,6 juta per karyawan, sementara TikTok berada di posisi terendah dengan rata-rata USD 600 ribu per karyawan.
Perbedaan signifikan ini menunjukkan bagaimana model bisnis OnlyFans yang berbasis konten creator mampu menghasilkan pendapatan yang sangat efisien dengan struktur tim yang minimalis.
Meskipun unggul dalam hal efisiensi, total pendapatan tahunan OnlyFans yang mencapai USD 1,3 miliar masih jauh di bawah raksasa teknologi seperti Apple, Google, dan Microsoft.
Namun, metrik pendapatan per karyawan ini mengukur efisiensi operasional perusahaan, bukan ukuran perusahaan secara keseluruhan atau kapitalisasi pasar.
Implikasi bagi Industri Teknologi
Kesuksesan OnlyFans dalam mencapai efisiensi tinggi memberikan pelajaran berharga bagi industri teknologi tentang pentingnya optimalisasi sumber daya.
Perusahaan yang mampu memaksimalkan produktivitas per karyawan dapat bersaing dengan perusahaan yang memiliki skala lebih besar namun kurang efisien.
Beberapa perusahaan teknologi mulai menyadari pentingnya efisiensi operasional, seperti yang dilakukan oleh CloudX yang dipercaya Roche Indonesia untuk akselerasikan efisiensi perusahaan.
Pendekatan serupa juga diterapkan melalui pengembangan teknologi yang mendukung efisiensi, termasuk Couchbase Server versi 7.1 yang menjanjikan efisiensi tinggi aplikasi perusahaan.
Namun, pencapaian efisiensi tinggi juga memerlukan pertimbangan matang terhadap faktor-faktor pendukung.
Seperti yang terjadi pada Exynos 2600 yang kehilangan keunggulan efisiensi karena modem 5G terpisah, menunjukkan bahwa desain arsitektur yang tidak optimal dapat mengurangi efisiensi secara signifikan.
Kemampuan OnlyFans mempertahankan efisiensi tinggi sambil terus berkembang menjadi bukti bahwa perusahaan teknologi tidak selalu membutuhkan tim besar untuk mencapai kesuksesan.
Pendekatan yang fokus pada model bisnis yang tepat dan pemanfaatan teknologi secara optimal dapat menghasilkan kinerja yang mengesankan meskipun dengan sumber daya terbatas.