Jakarta, Gizmologi – Dalam gelaran Paper UNFOLD 2025, Paper, solusi invoicing dan pembayaran B2B, memperkenalkan wajah baru perusahaan dalam mendukung pertumbuhan bisnis di Indonesia, Rabu (15/10). Paper UNFOLD 2025 merupakan forum bisnis perdana berskala nasional yang diselenggarakan oleh Paper.
“Sejak Paper berdiri delapan tahun lalu, kami belajar dari ratusan ribu pelaku usaha di berbagai sektor bahwa bisnis yang bertahan bukanlah yang tumbuh paling cepat, melainkan yang paling adaptif terhadap perubahan,” ujar Yosia Sugialam, Co-Founder dan CEO Paper.
Paper UNFOLD 2025 hadir dengan tema “Rooted in Legacy, Rising with Technology” yang dipilih sebagai penanda era baru perusahaan dalam menuju pertumbuhan pesat. Acara ini pun dihadiri oleh 1.000 pelaku usaha, profesional, investor hingga pemangku kepentingan lintas industri.
Baca Juga: Seiring Perkembangan Bisnis yang Pesat, Paper.id Bergabung dengan Digital Hub
Wajah Baru Paper Diumumkan di Paper UNFOLD 2025

Dalam pemaparannya, Yosia melanjutkan bahwa Paper UNFOLD 2025 hadir untuk membantu pelaku usaha beradaptasi dengan berbagai perubahan dan mengambil keputusan berbasis data. Wajah baru Paper yang diumumkan dalam forum juga bukan sekadar evolusi bisnis dan operasional paper tetapi juga wujud komitmen perusahaan untuk memberikan dampak bagi pelaku usaha.
”Transformasi yang kami jalani bukan hanya tentang evolusi bisnis dan operasional Paper, tetapi juga wujud komitmen kami untuk meningkatkan dampak nyata bagi pelaku usaha berbagai sektor dan skala agar mereka dapat tumbuh dengan lebih efisien, berdaya saing dan siap ekspansi,” jelas Yosia.
Saat ini perusahaan juga mendapat kepercayaan 700 ribu pelaku usaha di seluruh Indonesia. Selain itu, Paper juga telah memproses lebih dari 14 juta invoice dan mencatat transaksi lebih dari USD 3,7 miliar atau sekitar Rp57 triliun.

Nadya Prasetyo, Head of Brand & Marketing Paper, menambahkan bahwa kebutuhan pasar yang terus berkembang, transformasi ini sejalan dengan semangat ekonomi digital Indonesia yang tengah tumbuh pesat. Menurutnya, rebranding buan sekadar perubahan visual melainkan refleksi diri.
“Rebranding ini bukan sekadar perubahan visual, melainkan refleksi dari semangat agility dan adaptasi yang menjadi DNA Paper. Identitas baru ini terinspirasi dari semangat pengguna kami: modern, adaptif, dan relevan. Fokus tetap sama yaitu menghadirkan solusi nyata yang membantu bisnis lebih efisien, berdaya saing, dan siap ekspansi,” ungkap Nadya.
Paper UNFOLD 2025 dirancang sebagai peta navigasi bagi pelaku usaha di tengah perubahan ekonomi global. Selama satu hari penuh, delapan panel diskusi akan mengupas isu-isu penting.

Isu tersebut mulai dari smart payment, transformasi digital lintas industri, keberlanjutan bisnis keluarga lintas generasi, kepemimpinan perempuan, hingga strategi pendanaan untuk scale-up. Paper juga mengundang tokoh atau nama besar dalam mengisi isu tersebut.
Panggung Paper UNFOLD menghadirkan nama-nama besar yang mewakili beragam perspektif. Antara lain Cinta Laura Kiehl (Entertainer & Sociopreneur), Edward Tirtanata (Co-Founder & CEO Kopi Kenangan), Andrew Susanto (Owner Pusatemas.id), Hendra Tanumihardja (Direktur Bank BCA) serta pimpinan dari Mastercard, Mandiri, Grab, hingga Microsoft Indonesia.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.