Pengamat Malaysia Senang Erick Thohir dan Tunku Ismail Akur

4 hours ago 1

CNN Indonesia

Sabtu, 16 Nov 2024 03:10 WIB

Pertemuan Ketua Umum PSSI Erick Thohir dengan pemilik JDT Tunku Ismail Idris ibni Sultan Ibrahim mendapat sambutan positif dari pengamat sepak bola Malaysia. Erick Thohir bertemu dengan Tunku Ismail Idris membahas soal sepak bola Asia Tenggara. (Dok. @erickthohir)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pertemuan Ketua Umum PSSI Erick Thohir dengan pemilik Johor Darul Ta'zim (JDT) Tunku Ismail Idris ibni Sultan Ibrahim mendapat sambutan positif dari pengamat sepak bola Malaysia.

Kehadiran dua tokoh sepak bola dari Indonesia dan Malaysia ini dinilai sebagai langkah maju untuk membangun sepak bola ASEAN.

Pengamat sepak bola Malaysia, Keesh Sundaresan melalui kanal youtube Astro Arena, menilai pertemuan ini menunjukkan dinamika positif di tingkat eksekutor kebijakan sepak bola kedua negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertemuan itu menunjukkan perbedaan signifikan dengan tingkat bawah yang masih sering terjadi gesekan antarsuporter kedua negara, terutama di media sosial.

"Terkadang, jika kita melihat dari emosi dan narasi di media sosial saja, sering terjadi pertengkaran sepele antara suporter sepak bola Malaysia dan suporter sepak bola Indonesia. Namun di tingkat yang lebih tinggi, di tingkat eksekutif atau di tingkat pemimpin, terdapat dinamika yang jauh lebih positif," ujar Keesh.

Keesh menambahkan, bahwa sebelum pertemuan tersebut, kedua tokoh sudah saling lempar pujian di media sosial. Hal ini semakin memperkuat rasa saling menghormati di antara keduanya.

Sementara itu, partner Keesh yakni Faiz Gurun menyebut langkah hubungan ini merupakan hal baru dalam sepak bola ASEAN. Ia mengaku belum pernah melihat diskusi terbuka antarpemimpin sepak bola Asia Tenggara sebelumnya.

"Langkah networking ini adalah langkah yang baru bagiku. Kenapa aku katakan baru? Saya rasa saya belum pernah melihat di antara para pemimpin sepak bola di Asia Tenggara sebelumnya," kata Faiz.

Faiz juga menekankan pentingnya persatuan antarnegara Asia Tenggara memajukan sepak bola di kawasan ini. Menurutnya, perselisihan antara negara dengan peringkat FIFA di atas 120 seperti Malaysia dan Indonesia tidak akan membawa manfaat.

"Agar daerah bisa maju di masa depan ini, mereka harus bersatu. Sebab kita sudah ada banyak perseteruan. Tapi perseteruan, kalau contohnya Malaysia dan Indonesia, negara yang berada dalam peringkat 120 ke atas ini tak baik kalau musuhan," tutur Faiz.

Lebih lanjut Keesh berharap pertemuan ini bisa menjadi awal dari kemajuan bersama sepak bola ASEAN. Ia menyebut Asia Tenggara memiliki potensi besar untuk berkembang karena keunikan dan keberagamannya.

"Asia Tenggara memiliki kemampuan untuk mulai melihat dunia bersama. Kita juga bisa memberikannya. Kami juga bisa menjadi pemain besar. Bukan sekadar persinggahan. Kita bisa menjadi satu kemampuan yang luar biasa," pungkas Keesh.

[Gambas:Video CNN]

(afr/sry)

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi