Jakarta, CNN Indonesia --
Pengamat sepak bola Malaysia Mohd Fauzi Pilus memiliki keyakinan dengan skuad Harimau Malaya yang akan dikirim ke Piala AFF 2024, namun ada sedikit kekhawatiran anak asuh Pau Marti Vicente terpeleset di fase grup.
Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) telah mengumumkan 26 nama yang akan memperkuat skuad Negeri Jiran dalam ajang dua tahunan antarnegara Asia Tenggara.
Sederet nama kondang tidak masuk dalam jajaran pemain timnas Malaysia, seperti Syihan Hazmi, Shahrul Saad, Dion Cools, Matthew Savies, La'Vere Corbin-Ong, hingga Safawi Rasid, Akhyar Rashid, dan Arif Aiman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pau Marti memanggil beberapa pemain berpengalaman macam Dominic Tan, Stuart Wilkin, Syamer Kutty Abba, Syafiq Ahmad, dan Darren Lok. Keberadaan mereka dipadukan dengan pemain-pemain anyar yang belum punya caps di timnas Malaysia seperti Gunalan Pavithran, Najmudin Akmal, Daryl Sham, Muhammad Abu Khalil, dan Jimmy Raymond.
Pasukan gado-gado ini tak membuat Fauzi pesimistis soal kiprah Malaysia di kejuaraan yang kini bernama resmi ASEAN Mitsubishi Electric Cup 2024, namun eks Direktur Teknik Polis DiRaja Malaysia FC itu berharap Harimau Malaya tidak keok di fase grup.
"Kami tidak boleh kehilangan poin saat melawan Singapura, Timor Leste, dan Kamboja," ungkap Fauzi menyebut rival Malaysia di Grup A Piala AFF 2024 selain Thailand.
"Saya melihat tim ini seharusnya tidak kesulitan melaju ke babak semifinal," ujarnya menambahkan.
Terlepas dari soal hasil, Fauzi menilai pemilihan pemain timnas Malaysia menunjukkan kekayaan sumber daya potensi sepak bola Malaysia.
"Sisi positifnya adalah jajaran pelatih memiliki lebih banyak pemain dalam daftar dan kami harus terbiasa dengan skenario di mana kami tidak bisa memanggil pemain terbaik dan wajah-wajah familier di skuad nasional," ucapnya.
"Saya melihat ini sebagai penghormatan kepada para pemain yang menunjukkan performa luar biasa, misalnya Daniel amier Norhisham dan Jimmy Raymond yang performanya mendapat perhatian dari jajaran kepelatihan skuad nasional," tutur Fauzi.
Ia juga menilai kombinasi pemain berpengalaman dan muka baru akan menjadi tantangan bagi pelatih untuk menyatukan tim.
"Mungkin kami tidak bisa menjadi tim terbaik tetapi kami harus memberi perlawanan demi perlawanan. Bagaimanapun lihat pertandingan dari pertandingan dan bukan tidak mungkin kami bisa ke final," katanya.
(nva/rhr)