Jakarta, CNN Indonesia --
Anggota Komite Eksekutif PSSI Arya Sinulingga menegaskan sudah bertanya mengenai dua hal, soal penambahan waktu dan asal negara wasit, terkait laga Bahrain vs Indonesia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung Kamis (10/10).
Dalam unggahan video di Instagram pada Minggu (13/10) malam, Arya merespons Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) yang meminta PSSI spesifik menjelaskan keluhan yang dilayangkan organisasi induk sepak bola Indonesia tersebut.
"Kami butuh PSSI untuk mengklarifikasi apa yang mereka keluhkan. Apakah itu performa, manajemen waktu, atau masalah spesifik lainnya. Kami sudah mendengar berbagai laporan, tetapi keluhan itu harus terperinci," kata Windsor dikutip dari Media Malaysia New Straits Times (NST) pada Sabtu (12/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arya menjelaskan PSSI sudah melaporkan soal penambahan waktu injury time pada babak kedua laga Bahrain vs Indonesia.
"Nah ini saya bingung juga, kita bingung juga dengan yang namanya Sekjen AFC. Pertama, tanggal 10 Oktober itu pak Sumardji sudah menyampaikan ke Match Commisioner, tanggal 10 jam 22.04, jadi enggak lama setelah pertandingan."
"Menyampaikan mengenai waktu yang lebih diberikan setelah tambahan 90+6 kemudian tambahan empat menit, tuh [sambil menunjukkan foto surat], tuh diterima lagi sama Match Commisioner, tuh kan. Tuh Pak Mardji lagi yang tanda tangan, jadi langsung," jelas Arya.
Setelah mengirim surat ke AFC, PSSI juga berkorespondensi dengan FIFA. Kali ini PSSI mempertanyakan dua hal, yakni soal penambahan waktu injury time dan asal negara wasit yang memimpin pertandingan. Dalam laga Bahrain vs Indonesia, wasit yang menjadi pengadil utama adalah Ahmed Al Kaf asal Oman.
"Kemudian tanggal 11-nya lagi ya, tanggal 11nya itu kita kirimkan lagi ke bahkan ke FIFA, ya. Ke FIFA tanggal 11 Oktober ada dua tuh penambahan 90 tambah 9 menit di mana harusnya cuma 6 menit," kata Arya sembari memperlihatkan foto surat dengan kop PSSI.
"Kemudian yang kedua yang kita komplain adalah wasitnya kenapa dari Asia Barat dan Middle East, itu kita pertanyakan. Dan cc-nya adalah AFC. Nah ya kan? Kemudian bahkan kita udah dapat nih tanggal 11-nya, jadi masuk emailnya diterima," tuturnya menambahkan.
Arya juga menjelaskan hingga 12 Oktober PSSI juga mengirimkan surat pemberitahuan kembali. Ia berharap AFC serius menangani masalah yang terjadi.
"Saya enggak paham nih dengan Sekjen AFC, mungkin manajemennya kali tidak begitu baik kali sehingga tidak sampai ke beliau kalau komplain ini sudah kita sampaikan gitu," ujar Arya.
"Tolong kami harapkan AFC memprosesnya dan jangan bilang kalau belum sampai karena selesai pertandingan nggak jauh kemudian satu jam kemudian kita langsung proses, bikin surat dan itu ada match comm yang terima dan berikutnya surat lagi ke FIFA kita sampaikan, jadi jangan bikin polemik."
Dalam penutupan unggahan video singkat tersebut Arya menerangkan PSSI sudah mengikuti prosedur yang berlaku serta berharap agar semua pihak, termasuk AFC bisa berbenah.
(nva/nva)