CNN Indonesia
Minggu, 10 Nov 2024 17:24 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga merespons sanksi yang diberikan FIFA kepada Timnas Indonesia yang tampil di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Arya mengatakan pihaknya patuh pada sanksi yang dijatuhkan oleh FIFA. Ia pun mengaku PSSI akan melakukan evaluasi terkait hal-hal ini khususnya terkait problem telat melakukan kick off pertandingan.
"Kita patuh saja ya terhadap denda yang diberikan oleh FIFA, apalagi memang kita perlu evaluasi dan perbaiki diri apa yang memang menjadi kesalahan-kesalahan kita seperti yang telat kick off dan sebagainya," ucap Arya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ada ofisial kita seperti pak Mardji itu kita terima karena memang kondisi pada saat itu pak Mardji kan berusaha untuk menjaga supaya jangan sampai pelatih yang terkena hukuman. Gitu makanya kita terima hukuman dari FIFA ini," katanya menambahkan.
Komite Disiplin FIFA menjatuhkan sanksi kepada Manajer Timnas Indonesia Sumardji dan asisten pelatih Timnas Kim Jong Jin karena melakukan protes berlebihan usai laga Bahrain vs Indonesia.
Sumardji dilarang mendampingi skuad Indonesia selama satu pertandingan. Selain itu, Sumardji juga didenda 5.000 Swiss Franc atau Rp89,5 juta.
Adapun Kim Jong Jin dijatuhi hukuman mendampingi Timnas Indonesia sebanyak empat pertandingan. Ia juga didenda 5.000 Swiss Franc atau Rp89,5 juta.
Keduanya dianggap melakukan pelanggaran kode etik dengan melayangkan protes keras terhadap wasit pada laga Bahrain vs Indonesia yang berlangsung di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, 10 Oktober 2024.
Indonesia juga dijatuhi sanksi dan satu peringatan karena terlambat menggelar pertandingan sesuai jadwal kickoff. Indonesia mendapat peringatan dari FIFA karena telat menggelar pertandingan melawan Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 10 September 2024. Tak ada sanksi yang diberikan imbas pelanggaran ini.
FIFA kemudian melayangkan denda 10.000 Swiss Franc atau setara Rp179,3 juta. Sanksi diberikan karena Indonesia menyebabkan kick off laga China vs Indonesia telat dari jadwal kick off.
(jal/jal)