Jakarta, Gizmologi – Samsung kembali memperluas ekosistem perangkat pintarnya dengan mengumumkan kehadiran Galaxy XR glasses, hasil kolaborasi bersama Google dan Qualcomm. Produk ini menjadi langkah awal dalam strategi jangka panjang perusahaan untuk masuk lebih dalam ke pasar Extended Reality (XR) dan perangkat wearable AI. Dalam pengumuman terbarunya, Samsung juga mengonfirmasi bahwa mereka tengah mengembangkan berbagai bentuk perangkat XR lainnya, termasuk AI glasses yang akan menjadi bagian penting dari portofolio teknologi masa depan mereka.
Langkah ini menandakan komitmen serius Samsung dalam menghadapi era komputasi spasial dan kecerdasan buatan yang semakin menyatu dengan kehidupan sehari-hari. Dengan basis teknologi Android XR, Samsung berharap dapat menghadirkan pengalaman cross-device yang lebih mulus, di mana perangkat seperti ponsel, tablet, dan kacamata pintar dapat saling berinteraksi tanpa hambatan.
Kolaborasi ini juga memperkuat posisi Samsung sebagai pemain kunci di segmen wearable yang berbasis AI. Setelah sebelumnya sukses dengan seri Galaxy Watch dan Galaxy Buds, perusahaan asal Korea Selatan tersebut kini berupaya menghadirkan pengalaman baru di dunia XR dan lewat Galaxy XR yang menggabungkan gaya hidup, kecerdasan buatan, dan fungsionalitas digital secara menyeluruh.
Kolaborasi dengan Google, Qualcomm, dan Brand Kacamata Gaya

Dalam rilis resminya, Samsung mengumumkan kerjasama strategis dengan Google, Qualcomm, serta dua merek kacamata gaya ternama, Warby Parker dan Gentle Monster, dan kabarnya ini untuk mengembangkan Galaxy XR. Kolaborasi ini tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga pada aspek desain dan gaya hidup. Gentle Monster, misalnya, dikenal lewat produk fashion eyewear berdesain futuristik, sementara Warby Parker telah lama menjadi pelopor kacamata gaya dengan harga terjangkau.
Perpaduan antara teknologi tinggi dan desain modis menjadi salah satu fokus utama proyek Galaxy XR. Samsung tampaknya tidak ingin AI glasses hanya menjadi alat teknologi, melainkan juga aksesori gaya yang bisa dipakai sehari-hari. Kerja sama dengan Google dan Qualcomm memungkinkan integrasi mendalam antara sistem operasi Android XR dan chip berbasis AI yang dikembangkan khusus untuk perangkat imersif.
Meski belum ada konfirmasi mengenai waktu peluncuran, laporan dari beberapa sumber industri menyebutkan bahwa AI glasses Samsung kemungkinan akan diperkenalkan pada 2026. Perusahaan diprediksi sedang melakukan tahap pengujian dan optimasi terhadap performa sistem operasi, tampilan visual, serta daya tahan baterai—tiga elemen penting dalam menentukan keberhasilan perangkat XR di pasar.
Tantangan di Pasar XR yang Semakin Kompetitif

Pasar XR global tengah memasuki fase baru dengan meningkatnya jumlah pemain besar yang berinvestasi di teknologi mixed reality. Selain Meta dan Apple, beberapa nama seperti HTC, Lenovo, hingga startup seperti Xreal sudah lebih dulu meluncurkan produk sejenis. Samsung harus mampu membedakan diri dengan menawarkan keunggulan dari sisi pengalaman pengguna dan integrasi ekosistem.

Jika merujuk pada pendekatan sebelumnya, Samsung kemungkinan akan mengandalkan kekuatan ekosistem Galaxy untuk memberikan pengalaman yang saling terhubung antara AI glasses dan perangkat lainnya seperti ponsel, tablet, dan smartwatch. Hal ini berpotensi menjadi nilai jual utama yang sulit ditandingi kompetitor, mengingat integrasi lintas perangkat adalah kelemahan umum di produk XR lain yang masih berdiri sendiri.
Namun, tantangan utamanya tetap pada sisi fungsionalitas dan harga. Kacamata pintar masih menghadapi dilema antara kenyamanan, daya tahan baterai, dan fitur yang benar-benar berguna dalam kehidupan sehari-hari. Produk seperti Ray-Ban Meta sudah lebih dulu menggabungkan fitur kamera, asisten suara, dan pemutar musik dalam bentuk ringan dan bergaya, sehingga Samsung harus mampu memberikan diferensiasi yang lebih kuat agar tidak sekadar menjadi alternatif.
Dengan pengalaman panjang di industri perangkat pintar dan semikonduktor, Samsung memiliki modal besar untuk menghadirkan produk XR yang kompetitif. Kolaborasi dengan Google juga membuka peluang integrasi lebih dalam dengan layanan seperti Gemini, Maps, dan Android AI, yang dapat memperkaya fungsi kacamata pintar tersebut.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

















































