Selular.ID – Perusahaan perangkat lunak AS, SAS Institute, telah menarik diri dari China daratan dan memberhentikan staf lokalnya, menurut seorang karyawan yang berbasis di Beijing yang terdampak oleh keputusan tersebut.
Spesialis analitik tersebut mengakhiri operasinya yang telah berlangsung selama lebih dari dua dekade di tengah persaingan domestik yang ketat dan ketegangan geopolitik.
Perusahaan tersebut pada Kamis (30/10) mengumumkan PHK tersebut melalui email dan mengadakan panggilan video singkat.
Dalam panggilan video tersebut, para eksekutif mengucapkan terima kasih kepada karyawan lokal atas kontribusi mereka dan menyebut “optimalisasi organisasi” sebagai alasan pengunduran diri tersebut, menurut karyawan tersebut.
“SAS menghentikan operasi bisnis langsung di China,” kata seorang juru bicara SAS pada hari Jumat (3/10), seperti dilansir South China Morning Post.
“Keputusan ini mencerminkan perubahan yang lebih luas dalam cara kami beroperasi secara global, mengoptimalkan jejak kami, dan memastikan keberlanjutan jangka panjang.”
Perusahaan akan tetap beroperasi di China daratan melalui mitra pihak ketiga, menurut juru bicara tersebut.
Sekitar 400 pekerjaan di China daratan dihapuskan oleh SAS dan setiap karyawan diminta untuk menandatangani perjanjian pemutusan hubungan kerja paling lambat 14 November, menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut.
Baca Juga: China Hentikan Investigasi Antimonopoli Nvidia dan Qualcomm
Staf yang terdampak akan menerima paket kompensasi berupa gaji satu bulan untuk setiap tahun masa kerja, dua bulan gaji tambahan, bonus tahunan, dan gaji hingga akhir tahun ini.
SAS diperkirakan akan mengeluarkan pernyataan publik minggu depan, menurut karyawan lain yang terdampak.
Situs web perusahaan dalam bahasa Mandarin yang disederhanakan telah ditutup, dan halaman kariernya tidak lagi mencantumkan lowongan pekerjaan apa pun di China daratan.
Keluarnya SAS menandai perusahaan teknologi Barat terbaru yang mengurangi operasi atau keluar dari ekonomi terbesar kedua di dunia.
Pada September lalu, raksasa komputer AS Dell Technologies melakukan PHK di divisi penyimpanan EMC dan Client Solutions Group di Shanghai dan Xiamen, di provinsi Fujian bagian tenggara.
Keputusan ini menyusul gelombang PHK baru di produsen chip AS Micron Technology, sebagai bagian dari kemunduran global perusahaan dari pasar memori NAND seluler yang lesu.
Awal tahun ini, raksasa komputasi AS IBM menutup salah satu entitas domestik utamanya, IBM (China) Investment Co, 32 tahun setelah berdiri.
Keputusan ini menyusul PHK lebih dari 1.000 karyawan tahun lalu di IBM China Development Lab dan China Systems Lab di beberapa kota.
Baca Juga: Chip AI China Kian Perkasa, Amerika Mulai Ditinggal






































