Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto secara resmi memberikan gelar pahlawan kepada 10 tokoh di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (10/11).
Tiga dari 10 tokoh yakni KH Abdurrahman Wahid, Soeharto, hingga Marsinah, dinilai mengundang atensi publik.
Penilaian tersebut disampaikan Pengamat Politik sekaligus Peneliti Indikator Politik, Bawono Kumoro. Khusus gelar pahlawan bagi Soeharto bahkan mengundang polemik dan pro kontra di masyarakat.
"Tiga nama tersebut itu paling mengundang perhatian atensi publik luas serta menghadirkan polemik pro dan kontra dalam pemberian dari gelar pahlawan nasional tahun ini," ujar Bawono dilansir Jawapos.com, Senin.
Bukan tanpa sebab, Bawono menilai ketiganya menjadi pembicaraan masyarakat karena memiliki perjuangan yang berbeda. Presiden kedua Soeharto dikenang karena berjasa meletakkan fondasi pembangunan ekonomi nasional Indonesia modern.
"Makna kepahlawanan Soeharto diletakkan sebagai pengingat kepada bangsa ini bahwa sebuah kemajuan pembangunan ekonomi memerlukan kedisiplinan, stabilitas, dan perencanaan jangka panjang," ujarnya.
Presiden Keempat, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dihormati karena telah berjasa dalam memperjuangkan nilai-nilai kebebasan kemanusiaan dan pluralisme.
"Gus Dur dikenang sebagai figur bangsa selalu mengedepankan kebebasan berpikir dan toleransi serta kemanusiaan sebagai sebuah landasan moral dalam bertindak
sebagai presiden di masa awal reformasi. Gus Dur dengan berani membuka ruang demokrasi seluas mungkin dan juga memperkuat penghormatan terhadap kelompok minoritas," ujarnya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:












































