3 weeks ago
10
Selular.id – TSMC, produsen chip terbesar di dunia, dikabarkan telah mengatasi masalah produksi chip 2nm dan siap memulai produksi massal pada kuartal IV 2025. Laporan terbaru dari DigiTimes menyebutkan bahwa TSMC akan memulai produksi secara bersamaan di pabrik Baoshan dan Kaohsiung di Taiwan, dengan kapasitas gabungan mencapai 45.000 hingga 50.000 wafer per bulan pada akhir tahun ini. Kapasitas ini diperkirakan akan berlipat ganda pada tahun 2026.
Sebelumnya, TSMC sempat dikabulkan mengalami kendala dalam hal yield atau tingkat keberhasilan produksi chip 2nm. Hal ini sempat memicu kekhawatiran akan adanya penundaan untuk pelanggan utama seperti Apple. Namun, laporan terbaru menegaskan bahwa TSMC kini telah berhasil mengatasi masalah tersebut dan produksi massal tetap sesuai jadwal.
Apple, AMD, Qualcomm, MediaTek, Broadcom, dan Intel akan menjadi pelanggan pertama yang menggunakan chip 2nm dari TSMC. Apple disebut-sebut telah mengamankan 50% dari seluruh pesanan, menunjukkan kepercayaan tinggi terhadap teknologi terbaru ini. Sementara itu, Nvidia diperkirakan akan bergabung dalam daftar pelanggan pada tahun 2027, seiring dengan peningkatan kapasitas produksi yang signifikan.
Apple diharapkan menggunakan proses 2nm untuk chip A19, yang kemungkinan besar akan diperkenalkan pada seri iPhone 18. Berdasarkan rumor awal, chip 2nm ini diharapkan dapat memberikan peningkatan performa sebesar 10-15% dibandingkan dengan chip 3nm yang digunakan Apple sebelumnya.
Perkembangan ini menjadi kabar baik bagi industri teknologi, mengingat TSMC merupakan pemasok utama bagi banyak merek ternama. Sebelumnya, TSMC telah mengonfirmasi rencana produksi massal chip 2nm dimulai pada kuartal IV 2025, meski sempat diwarnai berbagai tantangan teknis.
Keberhasilan TSMC dalam memproduksi chip 2nm juga menjadi penanda kemajuan signifikan dalam industri semikonduktor. Sejak laporan awal tentang rencana produksi massal chip 2nm pada 2025, banyak pihak menantikan realisasi dari teknologi yang dijanjikan dapat membawa lompatan performa besar.
Selain itu, persaingan dalam industri chip semakin ketat dengan kehadiran pemain lain seperti Samsung, yang juga terus berinovasi. Misalnya, Exynos 2600 dikabarkan akan mengatasi masalah panas pada chip Samsung, menunjukkan dinamika persaingan yang terus memacu perkembangan teknologi.
Dengan dimulainya produksi massal chip 2nm, diharapkan perangkat elektronik generasi mendatang, terutama smartphone, akan memiliki performa yang lebih baik dan efisiensi energi yang lebih optimal. Perkembangan ini juga dapat mendorong inovasi di berbagai sektor, termasuk komputasi, gaming, dan kecerdasan buatan.
Ke depan, peningkatan kapasitas produksi TSMC pada tahun 2026 dan seterusnya akan membuka peluang bagi lebih banyak perusahaan untuk mengadopsi teknologi canggih ini. Hal ini tidak hanya menguntungkan para pelanggan besar, tetapi juga dapat mendorong pertumbuhan industri teknologi secara keseluruhan.
