12 hours ago
2
Selular.id – Vivo bersiap meluncurkan smartphone flagship terbarunya, X300 Pro, dengan kamera periskop 200MP yang didukung sensor Sony LYT-828. Rencananya, ponsel ini akan dirilis bersama OPPO Find X9 pada September mendatang, dengan chipset MediaTek Dimensity 9500.
Menurut sumber terpercaya yang mengetahui rencana Vivo, X300 Pro akan mengusung sistem kamera triple dengan konfigurasi 50MP (utama), 50MP (ultra-wide), dan 200MP (periskop telephoto). Sensor periskop tersebut menggunakan teknologi Hybrid Frame-HDR dari Sony, yang menjanjikan peningkatan dinamika warna hingga lebih dari 100dB.
Sensor LYT-828 berukuran 1/1,4 inci ini juga dilengkapi fitur Ultra High Conversion Gain (UHCG) untuk mengurangi noise dalam kondisi cahaya rendah. Selain itu, teknologi Quad Phase Detection Autofocus (QPD) memungkinkan fokus lebih cepat dan akurat, bahkan pada objek bergerak atau jarak jauh.
Vivo juga dikabarkan akan menghadirkan lapisan lensa baru yang mengurangi distorsi optik. Meski belum dijelaskan secara rinci, pembaruan ini diyakini dapat meningkatkan ketajaman gambar dan mengurangi flare. Tidak ketinggalan, X300 Pro juga akan menyertakan mode makro melalui lensa periskopnya.
Perbedaan Desain dengan OPPO Find X9
Sementara Vivo mempertahankan modul kamera bundar yang menjadi ciri khas seri X, OPPO dikabarkan akan mengubah desain Find X9 menjadi bentuk persegi panjang di sudut kiri atas. Langkah ini kemungkinan diambil untuk membedakan identitas merek.
Meski belum ada pengumuman resmi, persaingan antara Vivo X300 Pro dan OPPO Find X9 diprediksi akan semakin ketat, terutama di segmen fotografi. Keduanya sama-sama mengandalkan chipset Dimensity 9500, sehingga performa dan efisiensi daya diharapkan seimbang.
Sebelumnya, Vivo juga sempat mengejutkan pasar dengan smartphone lipat Vivo X Fold yang menawarkan spesifikasi tinggi. Sementara itu, desain unik mirip iPod juga pernah menjadi sorotan dalam beberapa varian sebelumnya.
Dengan kehadiran X300 Pro, Vivo berusaha memperkuat posisinya di pasar smartphone premium. Namun, tantangan seperti pengolahan perangkat lunak, manajemen panas, dan daya tahan baterai saat pemotretan panjang masih menjadi faktor penentu kesuksesannya.
