3 Masalah Besar Indonesia saat Ditahan Laos di Piala AFF 2024

1 month ago 15

CNN Indonesia

Jumat, 13 Des 2024 06:50 WIB

Timnas Indonesia racikan Shin Tae Yong masih belum menunjukkan permainan terbaik dalam laga Piala AFF 2024 melawan Laos, Kamis (12/12) malam. Timnas Indonesia gagal meraih kemenangan atas Laos di Piala AFF 2024. (ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA)
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Timnas Indonesia racikan Shin Tae Yong masih belum menunjukkan permainan terbaik dalam laga fase grup Piala AFF 2024 melawan Laos yang berlangsung Kamis (12/12) malam.

Kemenangan yang biasa hadir setelah laga melawan Laos, tak dijumpai di Stadion Manahan. Ekspektasi meraih kemenangan tidak bisa terwujud. Timnas Indonesia ditahan Laos 3-3.

Selama 90 menit plus berlaga melawan skuad Seribu Gajah, Skuad Garuda terlihat masih bermain dengan sederet kekurangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut tiga masalah Timnas Indonesia saat diimbangi Laos di Piala AFF 2024:

1. Salah Oper

Sepak bola adalah permainan tim. Mengoper bola menjadi faktor krusial untuk memindahkan si kulit bundar dari satu tempat ke tempat lain. Kesalahan mengoper bakal menimbulkan permasalahan. Itulah yang terjadi di Timnas Indonesia.

Permasalahan ini sudah terjadi sejak laga pertama melawan Myanmar, tiga hari lalu. Ada beberapa pemain yang gagal mendistribusikan bola dengan baik sehingga lawan bisa melakukan intersep. Serangan pun patah di tengah jalan. Lawan jadi punya kendali.

2. Transisi dari Menyerang ke Bertahan

Permasalahan ini yang lantas membuat Laos bisa mencetak gol. Jika salah oper diibaratkan 'jatuh', maka transisi dari menyerang ke bertahan yang jelek bisa diibaratkan 'tertimpa tangga'. Sehingga Tim Merah Putih ibarat jatuh tertimpa tangga.

Kemampuan Laos mencetak gol tak lepas dari kesalahan Indonesia dalam melakukan peralihan dari momen menyerang ke bertahan. Kesalahan melakukan operan berakibat terjadi transisi. Pemain-pemain yang semula hendak menerjang pertahanan tamu, terpaksa harus berbalik arah karena ada salah umpan yang kemudian disusul gerakan cepat dari lawan.

3. Tak Ada Gol dari Open Play

Dari empat gol untuk Indonesia, termasuk tiga gol dalam laga melawan Laos, seluruhnya bermula dari situasi bola mati. Ini bukan hal buruk, namun seandainya Arkhan Fikri dan kawan-kawan juga bisa mencetak gol dari skema open play maka Timnas Indonesia akan berpotensi melukai lawan dengan berbagai cara.

Ada peluang yang tercipta dari open play, seperti yang dimiliki Rafael Struick atau Marselino, namun masih gagal berbuah gol.

Efektivitas serangan dari open play jadi kekurangan yang wajib disempurnakan demi hasil akhir yang membahagiakan.

[Gambas:Video CNN]

(nva/jal)

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi