Anak Raja Malaysia Sebut FAM Butuh Sosok seperti Erick Thohir

1 week ago 6

CNN Indonesia

Senin, 04 Nov 2024 10:26 WIB

Anak Raja Malaysia, Tunku Ismail, menyebut Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) butuh sosok seperti Erick Thohir untuk meningkatkan performa timnas Malaysia. Tunku Ismail menyebut sepak bola Malaysia butuh sosok seperti Erick Thohir. (AFP/MOHD RASFAN)

Jakarta, CNN Indonesia --

Anak Raja Malaysia, Tunku Ismail Sultan Ibrahim, menyebut Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) butuh sosok seperti Erick Thohir yang dianggap sukses sebagai Ketua Umum PSSI dan memimpin sepak bola Indonesia.

Ismail yang juga pemilik klub Liga Malaysia, Johor Darul Ta'zim (JDT), itu berpendapat Erick Thohir mampu memimpin PSSI dengan efektif. Menurutnya, hal itu dibutuhkan saat ini oleh FAM.

"Mereka [pemimpin FAM] kekurangan visi, komitmen, pengetahuan, dan semangat," ujar Ismail dikutip dari New Straits Times.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di sisi lain, Erick Thohir menunjukkan kemampuan finansial, keahlian, dan koneksi internasional yang membuat sepak bola Indonesia melangkah maju dalam infrastruktur, pengembangan liga, dan performa tim nasional," kata Ismail menambahkan.

Bukan tanpa alasan, Ismail yang merupakan anak Raja Malaysia Seri Paduka Baginda Yang di-Pertuan Agong Sultan Ibrahim, itu menyoroti tentang performa timnas Malaysia. Sebab dalam kurun satu tahun terakhir, Timnas Indonesia menorehkan pencapaian impresif jauh meninggalkan Malaysia.

Timnas Indonesia lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia sekaligus Piala Asia 2027. Lalu di kelompok U-17, Indonesia melaju ke Piala Asia U-17 2025. Kemudian di Piala Asia U-20 2025 tim Merah Putih juga lolos.

Sedangkan pencapaian tersebut tidak ditorehkan oleh Malaysia saat ini. Mereka tidak lolos ke Piala Asia U-17, Piala Asia U-20, dan masih harus menjalani Kualifikasi Piala Asia 2027.

Selain soal tim nasional, Ismail menyoroti soal gaji tinggi yang didapatkan para pemain. Ia menilai hal tersebut dapat mempengaruhi keberlangsungan liga, sekaligus mengisyaratkan klub tak piawai dalam mengelola finansial.

"Jika gaji terlalu tinggi, kenapa klub masih membayar mereka? Negosiasi dan manajemen finansial adalah hal penting," ujar Ismail.

Ismail sempat menjadi Presiden FAM periode 2017-2021, tapi pria 40 tahun itu hanya memimpin sepak bola Malaysia selama satu tahun.

[Gambas:Video CNN]

(ikw/har)

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi