1 day ago
5
FAJAR.CO.ID, – Amerika Serikat dilaporkan telah menarik sekitar 500 tentaranya dari Suriah dalam beberapa pekan terakhir. Langkah ini dilakukan seiring rencana pengonsolidasian kehadiran militer AS di wilayah tersebut, sebagaimana diberitakan Fox News pada Senin (2/6).
Mengutip sejumlah pejabat Amerika, media itu menyebut bahwa sejumlah pangkalan militer AS di Suriah kini telah ditinggalkan. Salah satunya adalah Mission Support Site Euphrates, yang dilaporkan telah diserahkan kepada Pasukan Demokratik Suriah (SDF). Sementara itu, pangkalan Mission Support Site Green Village disebut telah ditutup sepenuhnya.
“Pemberitaan yang mengutip para pejabat AS itu mengemukakan bahwa tentara AS telah mengosongkan tiga pangkalan mereka di Suriah.”
Langkah ini merupakan tindak lanjut dari pernyataan Pentagon pada April lalu, yang menyebutkan bahwa Washington berencana mengurangi jumlah personel militernya di Suriah dari 2.000 menjadi kurang dari 1.000 dalam beberapa bulan mendatang. Langkah itu diambil sebagai bagian dari strategi untuk memusatkan kehadiran militer AS di lokasi-lokasi tertentu.
Sementara itu, dalam laporan terpisah yang dirilis Reuters di hari yang sama, disebutkan bahwa pemerintah AS telah menyetujui inisiatif baru di Suriah. Inisiatif ini muncul dari pemerintahan transisi dan bertujuan merekrut ribuan mantan anggota Hayat Tahrir al-Sham, kelompok pemberontak yang sebelumnya aktif dalam konflik bersenjata, ke dalam militer nasional Suriah.
“Amerika Serikat telah menyetujui inisiatif kepemimpinan baru Suriah untuk merekrut ribuan mantan pemberontak Hayat Tahrir al-Sham ke dalam militernya,” ujar Thomas Barrack, utusan khusus baru Presiden Donald Trump untuk Suriah.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
