Jakarta, CNN Indonesia --
Penyanyi Ashanty membeberkan dirinya mempraktikkan prolonged fasting. Selama total lima hari atau 120 jam, ia hanya mengonsumsi air putih, air garam, teh atau kopi tanpa kalori.
Lewat akun Instagram pribadinya, Ashanty menjelaskan bahwa sebelumnya ia pernah melakukan intermittent fasting. Kemudian mulai 15 April 2025 kemarin, istri musisi Anang Hermansyah ini mempraktikkan prolonged fasting, khususnya prolonged 5 days water fasting.
"Aku mau mulai prolonged fasting, 24 jam kali lima [hari]. Aku udah dua kali yang 72 jam, [sekarang] aku mau coba lima hari water fasting," kata Ashanty.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CNNIndonesia.com sudah meminta izin untuk mengutip unggahan di Instagram Ashanty.
Selama lima hari, ia hanya mengonsumsi air putih, air garam, teh, dan kopi tanpa gula atau kalori. Bukan demi tubuh ideal, Ashanty mengaku puasa dilakukan agar otaknya lebih segar jelang ujian proposal disertasi S3.
Apa itu prolonged fasting?
Melansir dari Healthline, prolonged fasting didefinisikan sebagai puasa selama lebih dari 24 jam.
Sementara itu, dalam studi yang diterbitkan di jurnal Nutrition Reviews, prolonged fasting memiliki karakteristik berupa konsumsi mulai dari sedikit hingga tanpa makanan atau minuman berkalori selama beberapa hari atau pekan.
Prolonged fasting memiliki sejumlah manfaat antara lain seperti berikut.
1. Memperlambat penuaan sel
Prolonged fasting membantu memperlambat penuaan sel. Saat penuaan sel lebih lambat dan perbaikan sel lebih baik, maka Anda bisa mengupayakan umur panjang.
2. Mengurangi peradangan
Puasa mampu menurunkan peradangan. Peradangan sementara atau temporer merupakan respons imun yang sehat. Namun peradangan kronis bisa memicu masalah kesehatan yang lebih serius seperti, kanker, penyakit jantung, dan radang sendi.
3. Meningkatkan sensitivitas insulin
Ilustrasi. Prolonged fasting merupakan puasa dalam waktu lebih dari 24 jam. (Getty Images/Ana Lopez Fernandez)
Insulin berfungsi menyimpan karbohidrat, protein dan lemak. Prolonged fasting mampu meningkatkan sensitivitas insulin sehingga tubuh mampu mengangkut gula darah dengan lebih efisien.
Efek samping prolonged fasting
Meski berhasil menjalani puasa selama 120 jam, Ashanty benar-benar mengingatkan followers akunnya agar tidak asal dalam mempraktikkan puasa. Dia mengaku sudah banyak membaca buku, jurnal, dan informasi lain yang mendukung sebelum berpuasa.
Ada beberapa efek samping yang perlu Anda waspadai jika ingin melakukan prolonged fasting.
1. Kelaparan dan kepala terasa pening
Efek samping nyata dari puasa dalam waktu lama adalah rasa lapar. Dalam sebuah studi terhadap 768 orang yang puasa setidaknya 48 jam, sebanyak 72 persen partisipan mengaku kelaparan, kelelahan, insomnia dan pusing.
2. Kelelahan dan tubuh lemas
Selama puasa, simpanan karbohidrat drop setelah 24 jam sehingga tubuh membakar lemak untuk mendapatkan energi. Anda pun merasa lemas khususnya saat pertama kali berpuasa.
Anda perlu mempertimbangkan untuk berpuasa dalam jangka waktu lebih pendek.
3. Memengaruhi aktivitas makan bersama
Puasa apa pun akan memengaruhi social eating atau makan bersama dalam rangka interaksi sosial. Dalam banyak budaya, makan memainkan peran penting termasuk membangun ikatan atau bonding.
Oleh karenanya, perlu dipertimbangkan berapa kali Anda mempraktikkan prolonged fasting dan tetap setia pada komitmen puasa meski dalam suasana kumpul bersama.
(els/els)