Benarkah Zohran Mamdani pro-LGBTQ dan Penganut Islam Syiah?

FAJAR.CO.ID, NEW YORK - Zohran Mamdani mengukir sejarah sebagai Wali Kota muslim pertama di New York. Selain itu, dia juga menjadi pemimpin termuda di kota tersebut sejak seabad terakhir.

Mamdani tahun ini masih berusia 34 tahun. Mamdani menganut ajaran Islam Syiah Dua Belas Imam dengan latar belakang multikultural.

Ayahnya adalah seorang akademisi muslim keturunan India-Uganda, sementara ibunya, film maker Mira Nair, adalah seorang Hindu India-Amerika.

Status kewarganegaraan di Amerika diperolehnya pada tahun 2018 melalui naturalisasi.

Dalam pidatonya, Mamdani menyebut dirinya sebagai sosialis demokrat sekaligus anggota DSA.

Dia juga berniat menjadikan New York tak lagi menjadi rumah bagi mereka yang Islampobia.

“Tidak adalagi kota New York sebagai kota dimana anda bisa memperdagangkan Islampobia dan menangkan pemilu. Disaat kegelapan, New York akan menjadi cahaya. Di sini kita percaya untuk membela orang yang kita cintai, meski anda seorang imigran, meski anda anggota komunitas trans, salah satu dari banyak wanita kulit hitam,” ungkapnya dikutip Senin (10/11/2025).

Selain itu, hal yang cukup kontroversi soal dirinya adalah dukungannya terhadap LGBTQ+. Pandangannya soal ini memicu kritikan dari organisasi sayap kanan yang mengaitkannya dengan Islampobia.

Pandangan sosial progresif ditunjukkan Mamdani dalam hal ini. Dirinya disebt mendukung Proposal 1, sebuah amandemen tahun 2024 terhadap Konstitusi Negara Bagian New York.

Diketahui amandemen ini bertujuan untuk mengurangi diskriminasi etnis, asal kebangsaan, usia, disabilitas, jenis kelamin (termasuk orientasi seksual, identitas gender, dan ekspresi gender), kehamilan, serta layanan dan otonomi kesehatan reproduksi sebagai hal yang inkonstitusional.