Dicoding dan IBM Kolaborasi Kembangkan Keterampilan AI untuk Siswa Vokasi Indonesia

2 hours ago 1

Jakarta, Gizmologi – Perkembangan teknologi berbasis AI telah mendorong banyak negara untuk mempercepat transformasi pendidikan digital, termasuk Indonesia. Dalam konteks ini, kesenjangan keterampilan digital masih menjadi tantangan besar yang perlu diatasi agar sumber daya manusia Indonesia tidak tertinggal dari tren global. Menurut laporan Future of Jobs dari World Economic Forum, sekitar 39% keterampilan yang relevan saat ini diperkirakan tidak lagi dibutuhkan pada tahun 2030.

Sebagai respons terhadap hal tersebut, perusahaan teknologi dan institusi pendidikan mulai berperan aktif menghadirkan solusi pelatihan AI yang mudah diakses. Salah satu inisiatif terbaru datang dari Dicoding, platform edukasi teknologi asal Indonesia, yang bekerja sama dengan IBM SkillsBuild melalui program bertajuk PIJAK. Program ini bertujuan memperkuat keterampilan generative AI di kalangan siswa vokasi agar mereka siap menghadapi kebutuhan industri digital masa depan.

Peluncuran kolaborasi ini dilakukan di Politeknik Negeri Bandung dan menjadi bagian dari komitmen IBM untuk meningkatkan keterampilan 30 juta orang secara global pada tahun 2030, termasuk dua juta individu di bidang AI hingga 2026. Dengan langkah ini, IBM dan Dicoding menempatkan Indonesia sebagai salah satu fokus utama dalam pengembangan tenaga kerja digital global.

Baca Juga: Antusiasme Tinggi, Penjualan Perdana Xiaomi 15T Series Sukses Digelar di 14 Kota 

Program Pelatihan AI Lewat IBM SkillsBuild

IBM SkillBuild

Program PIJAK menawarkan kurikulum yang mencakup pengenalan Artificial Intelligence, Generative AI, hingga Etika AI, yang semuanya disampaikan dalam Bahasa Indonesia agar lebih mudah diakses siswa vokasi di seluruh daerah. Selain itu, siswa yang terpilih akan mengikuti pelatihan tambahan bertajuk Career Management Essentials untuk mendapatkan kredensial digital yang diakui pasar kerja.

CEO Dicoding, Narenda Wicaksono, menjelaskan bahwa kolaborasi dengan IBM menjadi langkah penting untuk memperluas literasi digital nasional. “Dengan memanfaatkan IBM SkillsBuild, kami berkomitmen menghadirkan pembelajaran AI berkelas dunia bagi siswa vokasi di seluruh Indonesia. PIJAK mencerminkan visi kami untuk memperluas literasi digital secara nasional,” ujarnya. Narenda juga menambahkan bahwa Dicoding, yang telah meluluskan lebih dari 190 ribu alumni, akan mengandalkan para ahli industri untuk memastikan kurikulum sesuai dengan kebutuhan pasar.

Dari sisi IBM, Roy Kosasih, Presiden Direktur IBM Indonesia, menegaskan bahwa kerja sama ini sejalan dengan visi perusahaan dalam memperkuat kapasitas AI di Indonesia. “Melalui PIJAK, kami memastikan para pelajar bisa mendapatkan akses tidak hanya ke pelatihan AI secara langsung, tetapi juga ke perangkat praktis untuk mempersiapkan karier mereka,” ujar Roy. IBM juga menilai bahwa kolaborasi semacam ini penting untuk menyelaraskan inisiatif industri dengan prioritas pemerintah dalam mendorong ekonomi digital nasional.

Peran AI dalam Dunia Pendidikan dan Industri

AI kini bukan hanya topik teknologi, tetapi juga faktor penentu daya saing industri. Laporan IBM terbaru menyebutkan bahwa 87% eksekutif global percaya AI akan memperkuat, bukan menggantikan, peran manusia di tempat kerja. Namun, 47% di antaranya juga menilai karyawan masih kekurangan keterampilan untuk mengimplementasikan teknologi tersebut secara efektif. Fakta ini menegaskan pentingnya pendidikan dan pelatihan berbasis AI sejak dini, terutama di level vokasi yang menjadi tulang punggung tenaga kerja teknis di masa depan.

Melalui program PIJAK, Dicoding dan IBM mencoba menjembatani kesenjangan tersebut. Dengan memanfaatkan komunitas Dicoding yang kini memiliki lebih dari satu juta anggota, inisiatif ini diharapkan dapat menjangkau siswa di sedikitnya 10 provinsi di Indonesia. Tidak hanya membentuk lulusan siap kerja, program ini juga ditujukan untuk mencetak wirausahawan digital yang mampu menciptakan solusi berbasis teknologi di komunitas masing-masing.

Selain peningkatan keterampilan teknis, program ini juga menekankan aspek etika penggunaan AI, mengingat teknologi ini semakin banyak digunakan di sektor publik dan swasta. Hal ini penting untuk memastikan penerapan AI dilakukan secara bertanggung jawab, tanpa menimbulkan bias atau dampak negatif terhadap privasi dan keberagaman.

Kolaborasi antara Dicoding dan IBM menjadi contoh nyata bagaimana kemitraan antara sektor swasta global dan startup lokal dapat berkontribusi langsung terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Pendekatan ini bukan sekadar menyediakan pelatihan, tetapi juga membangun ekosistem pembelajaran yang berkelanjutan dan relevan dengan kebutuhan industri.

Program PIJAK sendiri diharapkan menjadi pondasi bagi percepatan adopsi AI di dunia pendidikan dan bisnis. Dengan dukungan kurikulum berstandar internasional dan kredensial digital yang diakui global, para siswa vokasi Indonesia kini memiliki peluang lebih besar untuk bersaing di dunia kerja yang semakin terdigitalisasi.

Namun, tantangan tetap ada, dan mulai dari ketersediaan infrastruktur digital yang merata hingga kesiapan institusi pendidikan dalam mengadopsi teknologi baru. Ke depan, keberhasilan program ini akan bergantung pada sinergi antara pemerintah, akademisi, dan industri untuk memastikan bahwa pelatihan AI benar-benar menciptakan dampak nyata bagi ekonomi nasional.


Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi