CNN Indonesia
Selasa, 17 Des 2024 01:40 WIB
![Semua Format Melelahkan Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberi tanggapan mengenai kritik Shin Tae Yong mengenai format Piala AFF yang dianggap memberatkan pemain.](https://akcdn.detik.net.id/visual/2023/05/11/erick-thohir-dan-shin-tae-yong-saat-menghadiri-drawing-piala-asia-1_169.jpeg?w=650&q=90)
Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberi tanggapan mengenai kritik Shin Tae Yong mengenai format Piala AFF yang dianggap memberatkan pemain.
Jadwal Piala AFF 2024 dengan tiga hari jeda tidak ideal di mata Shin. Setelah pertandingan melawan Laos, pelatih asal Korea Selatan itu sempat melontarkan keluhan soal agenda yang bisa membuat pemain kelelahan.
Di sela-sela acara PSSI Partner Summit 2024, Senin (16/12), Erick mendapat pertanyaan terkait kritik STY soal format Piala AFF. Menurutnya ragam format yang digunakan tetap akan membuat pemain capek.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya semua format pasti melelahkan, karena itu kan saya tidak memaksa liga berhenti, kita fokus ke pemain muda. Memang ya semua format melelahkan ya, kalau kita lihat di liga Eropa, mereka main di liganya. Habis itu main di Champions League di tengah kompetisi," kata Erick.
"Memang ya kembali saya berharap apapun yang kita sudah jadikan program semua komitmen, jangan banyak bicara, jangan banyak ngeluh, kita fokus saja lah, kita fokus di program yang kita sudah sepakati, bahwa program PSSI baik, pelatihnya baik, pemainnya harus baik," ucapnya melanjutkan.
Shin sebelumnya menyarankan agar Piala AFF digelar dengan format home tournament atau digelar di sebuah negara pada saat fase grup dan baru menggunakan format kandang dan tandang pada babak semifinal dan final.
"Dua hari lalu pada konferensi pers pasca pertandingan untuk Laos saya juga sudah bicara bahwa format babak penyisihan grup Piala AFF harus diubah, pertandingan penyisihan grup harus dimainkan di satu negara, kemudian semifinal dan final dimainkan leg pertama dan kedua [kandang dan tandang]," ujar Shin.
Menurut mantan pelatih timnas Korea Selatan itu, perubahan format akan meningkatkan kualitas tim dan bakal mengatrol level turnamen.
"Tidak bisa terjadi jeda antara pertandingan hanya tiga hari. Ini sama saja membunuh pemain," kata STY saat itu menanggapi waktu istirahat antarlaga dan perjalanan tim dari satu negara ke negara lain.
Timnas Indonesia bermain pada 9 Desember melawan Myanmar di Vientiane. Selanjutnya Muhammad Ferarri dan kawan-kawan menjamu Laos di Solo pada 12 Desember. Kemudian pertandingan melawan Vietnam dilaksanakan di Phu Tho pada 15 Desember. Laga penutup fase grup melawan Filipina akan berlangsung 21 Desember di Solo.
(ikw/nva)