CNN Indonesia
Rabu, 16 Okt 2024 12:50 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
FIFA secara terbuka merespons tuntutan pelanggaran kepentingan yang diajukan Asosiasi Liga Eropa, La Liga, dan FIFPro.
Badan pengatur sepak bola dunia tersebut dituduh memiliki konflik kepentingan dan melanggar hukum persaingan, serta membuat keputusan demi kepentingan komersial.
FIFA kemudian merespons tuntutan tersebut dengan tegas. Organisasi yang dipimpin Gianni Infantino itu menuding para pelapor punya kepentingan komersial sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beberapa liga Eropa (penyelanggara dan operator kompetisi) bertindak demi kepentingan komersial, kemunafikan, dan tanpa mempertimbangkan pihak lain," sebut FIFA seperti dikutip Football Espana.
"Liga-liga tersebut tampaknya lebih menyukai kalender yang penuh laga persahabatan dan tur musim panas, yang sering kali melibatkan perjalanan panjang ke seluruh dunia. FIFA harus melindungi kepentingan umum sepak bola dunia, termasuk perlindungan kepada pemain di semua ajang dan level permainan," urai FIFA menambahkan.
Tuntutan dari sejumlah operator liga Eropa bermula dari perubahan format Piala Dunia Antarklub 2025. Peserta ajang tersebut bakal bertambah menjadi 32 tim.
Pada edisi sebelumnya, Piala Dunia Antarklub hanya diikuti tujuh tim dan berlangsung setahun sekali. FIFA kemudian merubah periode turnamen menjadi empat tahunan mulai edisi 2025.
Keputusan FIFA mengubah format Piala Dunia Antarklub ini banjir kecaman. Para pemain yang mengikuti ajang ini dipastikan akan menjalani jadwal yang sangat padat.
FIFA diklaim memutuskan perubahan format Piala Dunia Antarklub tanpa melibatkan pemain. FIFA juga dianggap menyalahgunakan kedudukan yang mereka miliki.
Tuntutan yang dilakukan liga-liga domestik mungkin berkaitan soal komersial. Namun, asalan FIFPro untuk mengkritik demi melindungi pemain dari potensi cedera sangat realistis.
(jun/har)