1 week ago
11
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo saat dijumpai di Kalijodo, Jakarta Barat, Jumat (16/5/2025). ANTARA/Lifia Mawaddah Putri
FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengeluarkan peringatan keras kepada perusahaan-perusahaan yang masih menjalankan praktik penahanan ijazah milik karyawan. Hal ini disampaikan secara langsung saat kunjungannya ke kawasan Blok M, Jakarta Selatan, pada Jumat (23/5).
“Bagi siapapun yang menahan ijazah, siapapun yang bekerja di situ harus segera dikembalikan. Kalau tidak izinnya saya cabut,” tegas Pramono Anung, dikutip Minggu (25/5/2025).
Peringatan ini disampaikan menyusul laporan masyarakat yang mengungkap adanya perusahaan di Jakarta yang diduga menahan dokumen penting milik karyawannya. Pramono tidak menoleransi praktik tersebut dan meminta agar permasalahan tersebut segera dituntaskan.
“Pokoknya kalau ada kejadian di Jakarta yang seperti itu, saya minta untuk segera diselesaikan,” lanjutnya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menilai tindakan penahanan ijazah adalah pelanggaran terhadap hak dasar pekerja dan termasuk dalam praktik yang tidak manusiawi. Oleh karena itu, langkah tegas seperti pencabutan izin usaha akan diberlakukan sebagai bentuk perlindungan terhadap tenaga kerja.
Tak hanya menyasar perusahaan, Pemprov DKI juga menunjukkan keberpihakan terhadap kelompok rentan, khususnya pelajar dari keluarga kurang mampu, melalui program pemutihan ijazah.
Program ini dirancang untuk membantu siswa yang ijazahnya masih tertahan di sekolah karena kendala administrasi atau biaya. Tujuannya adalah agar para lulusan dapat melanjutkan pendidikan atau langsung memasuki dunia kerja tanpa hambatan dokumen.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
