Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya
Fajar.co.id, Jakarta -- Meski telah keluar surat edaran soal statusnya yang tak lagi menjabat Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menolak melepaskan posisi jabatan tersebut.
Menanggapi hal itu, salah satu tokoh NU, Umar Sahadat Hasibuan atau Gus Umar turut menyampaikan pandangannya. Dia mengkritik keras sikap Gus Yahya tersebut.
"Baru kali ini malu sebagai warga NU karena Yahya staquf ini. Sekarang dia balas surat pemecatan dari syuriah NU," tulis Gus Umar, dikutip dari akun media sosialnya, Kamis (27/11/2025).
Dia pun turut mendesak agar Gus Yahya mundur secara terhormat dan jangan membuat malu.
"Mundurlah Yahya. Malu kita Nahdiyin dengan pertikaian ini," tutupnya
Sebelumnya, Gus Yahya menuding surat edaran dari Rais Syuriah PBNU yang beredar tidak sah.
"Soal dokumen surat edaran bahwa surat itu tidak sah, masih ada watermark dengan tulisan draf," kata Gus Yahya di kantor PBNU, Kramat Raya Jakarta Pusat, Rabu (26/11), merespons surat edaran tersebut.
menyatakan surat edaran tersebut tidak memenuhi standar administrasi PBNU. Salah satunya, surat tersebut tidak ditandatangani oleh empat orang di Syuriyah (pimpinan tertinggi) dan Tanfidziyah (badan pelaksana)
"Bahwa surat itu tidak ditandatangani 4 orang Syuriyah dan Tanfidziyah. Apabila dicek link di bawah surat akan diketahui nomor surat di situ tidak dikenal. Sehingga surat itu memang tidak memenuhi ketentuan. Dengan kata lain, tidak sah dan tidak mungkin digunakan sebagai dokumen resmi," tambahnya.
menegaskan tidak bisa dimundurkan kecuali lewat forum muktamar.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:







































