FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Penetapan tersangka terhadap Roy Suryo dan sejumlah tokoh lain oleh Polda Metro Jaya terkait dugaan pencemaran nama baik atas isu ijazah Presiden ke-7, Jokowi sontak menarik perhatian publik.
Aktivis perempuan Ida N Kusdianti, menyebut langkah kepolisian itu menunjukkan adanya ketimpangan dalam penegakan hukum.
Dikatakan Ida, kondisi ini membuat publik semakin sulit melihat wujud nyata dari semangat reformasi Polri yang baru saja dicanangkan.
“Reformasi Polri yang digadang sebagai tonggak keadilan, kini kebenaran dan keadilan benar-benar sudah mati di tangan manuver Kapolri,” ujar Ida kepada fajar.co.id, Sabtu (8/11/2025).
Ida juga menyinggung situasi politik nasional yang menurutnya kini kian memperlihatkan pengaruh kuat kekuasaan di atas hukum.
Ia menilai Presiden Prabowo yang selama ini dikenal vokal soal keadilan rakyat tampak tidak tegas menghadapi dinamika yang terjadi.
“Prabowo yang dulu berapi-api di podium, mengguncang panggung dengan kata keadilan untuk rakyat, kini tampak tidak bernyali di bawah bayang kekuasaan Kapolri Listyo Sigit,” ucapnya.
Lebih jauh, Ida mengatakan bahwa penetapan tersangka terhadap Roy Suryo dan sejumlah tokoh lain yang menyoroti dugaan ijazah palsu Presiden Jokowi justru berpotensi memicu ketidakpercayaan publik terhadap penegakan hukum.
“Jumat kemarin rakyat kembali disuguhi lelucon badut-badut geng Solo, dengan mentersangkakan mereka yang berjuang menyuarakan kebenaran tentang ijazah palsu Jokowi,” sesalnya.
Ida bilang, langkah tersebut memperlihatkan bahwa mereka yang mengkritik justru dikriminalisasi, sementara pihak yang disorot tetap aman dari jeratan hukum.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
















































