Selular.id – Platform media sosial Instagram secara resmi telah mencapai tonggak sejarah baru dengan mencatatkan lebih dari 3 miliar pengguna aktif bulanan.
Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dari laporan terakhir Meta pada tahun 2022, yang menyatakan Instagram memiliki “sedikit lebih dari” 2 miliar pengguna.
Lonjakan satu miliar pengguna dalam kurun waktu sekitar tiga tahun ini semakin memperkuat posisi Instagram sebagai salah satu aplikasi sosial terbesar di dunia.
Meta, perusahaan induk yang dahulu masih bernama Facebook, mengakuisisi Instagram pada 2012 dengan nilai transaksi mencapai $1 miliar.
Keputusan yang awalnya diragukan banyak pihak ini ternyata menjadi langkah strategis. Aplikasi yang awalnya fokus pada berbagi foto dengan pendapatan terbatas itu kini menjelma menjadi raksasa digital. Reuters mengingatkan bahwa akuisisi tersebut merupakan salah satu yang terbaik dalam sejarah teknologi.
Fitur Reels, yang diluncurkan Instagram pada 2020, diidentifikasi sebagai penggerak utama di balik pertumbuhan pesat ini.
Fitur konten video pendek ini memungkinkan Instagram bersaing langsung dengan pemain dominan di pasar serupa, seperti TikTok dan YouTube Shorts. Kemampuan adaptasi ini terbukti efektif dalam mempertahankan dan menarik basis pengguna baru.
Sebagai perbandingan, TikTok melaporkan basis pengguna bulanan globalnya melebihi 1 miliar lebih awal bulan ini.
Dampak ekonomi dari pertumbuhan ini sangat nyata. Beberapa analis memperkirakan bahwa Instagram akan menyumbang lebih dari separuh pendapatan iklan Meta di Amerika Serikat tahun ini.
Fokus pada format video, terutama melalui Reels, telah mengubah lanskap monetisasi platform.
Pergeseran ini tidak hanya memengaruhi pengalaman pengguna tetapi juga strategi bisnis Meta secara keseluruhan.
Perkembangan ini menunjukkan bagaimana platform media sosial seperti Instagram telah bertransformasi dari aplikasi niche menjadi kekuatan global.
Strategi fokus pada video semakin jelas terlihat dengan langkah terbaru Meta: peluncuran aplikasi Instagram khusus untuk iPad.
Setelah bertahun-tahun pengguna hanya mengandalkan versi iPhone yang diregangkan, akhirnya hadir aplikasi native untuk tablet Apple tersebut.
Yang menarik, tidak seperti aplikasi seluler yang terbuka ke umpan utama, versi iPad langsung membuka Reels saat diluncurkan.
Desain ini merupakan sinyal kuat bahwa konten video pendek menjadi prioritas utama Meta untuk masa depan Instagram.
Meski membuka langsung ke Reels, pengguna tetap dapat mengakses umpan tradisional, Stories, dan pesan seperti biasa.
Namun, penempatan Reels di depan menunjukkan betapa seriusnya Meta mendorong format ini. Langkah ini juga memposisikan Instagram untuk bersaing lebih baik dengan TikTok, yang telah lama menawarkan pengalaman layar penuh yang dioptimalkan untuk tablet.
Selama bertahun-tahun, Meta beralasan bahwa tantangan teknis dan prioritas rendah menjadi penyebab tidak dibangunnya aplikasi iPad, meski motivasi sebenarnya tampaknya terkait erat dengan kebangkitan Reels.
Dengan Reels kini bertanggung jawab atas sekitar separuh waktu yang dihabiskan pengguna di Instagram, Meta memanfaatkan iPad sebagai panggung yang lebih besar untuk fitur paling menguntungkannya.
Bagi pengguna lama, kehadiran aplikasi iPad mungkin dianggap sebagai pembaruan yang sudah lama ditunggu. Namun, peluncuran aplikasi ini lebih merupakan keputusan bisnis strategis daripada peningkatan yang didorong oleh pengguna.
Keberhasilan aplikasi iPad baru yang tersedia mulai hari ini akan bergantung pada apakah pendekatan video-pertama Meta sesuai dengan preferensi pengguna.
Dinamika persaingan di dunia media sosial turut memengaruhi pertumbuhan Instagram. Dalam beberapa tahun terakhir, Facebook tidak lagi semenarik sepuluh tahun yang lalu.
Tampaknya jika orang ingin membaca postingan pendek, mereka beralih ke X, dan jika ingin melihat gambar serta video, mereka memilih Instagram.
Sementara mereka yang ingin menelusuri video format pendek yang sangat menghibur mungkin lebih memilih TikTok. Perubahan preferensi pengguna ini turut mendorong pertumbuhan platform seperti Instagram dan Threads, yang juga mengalami peningkatan signifikan.
Implikasi dan Masa Depan Instagram
Pencapaian 3 miliar pengguna aktif bulanan bukanlah akhir perjalanan Instagram. Tren pertumbuhan yang konsisten menunjukkan bahwa platform ini berada di jalur yang tepat untuk masa depan yang dapat diprediksi. Bahkan, tidak menutup kemungkinan laporan tentang pencapaian 4 miliar pengguna aktif bulanan akan segera menyusul.
Dominasi Instagram dalam ekosistem media sosial tampaknya akan terus berlanjut, didorong oleh inovasi berkelanjutan dan kemampuan beradaptasi dengan perilaku pengguna.
Fenomena ini juga mencerminkan bagaimana platform media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan digital global. Indonesia, misalnya, telah menjadi salah satu pasar terbesar untuk platform media sosial, mengalahkan negara-negara maju seperti Amerika Serikat.
Hal ini menunjukkan potensi pertumbuhan yang masih sangat besar, terutama di pasar berkembang.
Keberhasilan Instagram mencapai 3 miliar pengguna aktif bulanan merupakan bukti nyata transformasi digital yang terjadi dalam satu dekade terakhir.
Dari aplikasi berbagi foto sederhana menjadi platform multimedia raksasa, perjalanan Instagram mencerminkan evolusi kebutuhan dan perilaku pengguna internet global.
Dengan fokus yang kuat pada video dan ekspansi ke perangkat baru seperti iPad, Instagram memposisikan diri bukan hanya sebagai aplikasi media sosial, tetapi sebagai ekosistem konten yang komprehensif.