CNN Indonesia
Kamis, 17 Okt 2024 16:32 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Pelatih kelas dunia seperti Pep Guardiola diklaim tidak akan bisa mengubah nasib timnas Malaysia karena buruknya kualitas pemain.
Malaysia sedang dalam keterpurukan. Setelah gagal lolos ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan ditinggal Kim Pan Gon, performa Malaysia belum juga membaik.
Setelah ditinggal Kim Pan Gon, kini Malaysia dilatih pelatih sementara Pau Marti Vicente. Namun, sentuhan Pau Marti dinilai belum memuaskan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah menang atas Filipina dan Lebanon pada September lalu, Harimau Malaya kalah 0-4 dari Selandia Baru dalam FIFA Matchday Oktober.
Dikutip dari New Straits Times, Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) memberikan kesempatan kepada Pau Marti hingga Desember. Akan tetapi, setelah kekalahan telak dari Selandia Baru, kepercayaan terhadap Pau Marti menurun.
Legenda timnas Malaysia Datuk Jamal Nasir menuturkan, pergantian pelatih tidak akan memberikan perbaikan pada kualitas tim selain dari pemain itu sendiri.
"Kita tidak bisa terburu-buru mengganti pelatih. Kita perlu melihat pelatih yang tersedia di pasar. Kita perlu mendapatkan pelatih yang familier dengan budaya sepak bola Malaysia," ujar Jamal Nasir.
"Masalah terbesar di sini adalah kualitas pemain yang kita miliki untuk tim nasional. Kurangnya pemain berkualitas di M-League yang dapat bermain di level internasional menjadi perhatian," tutur Jamal menambahkan.
Tanpa kualitas pemain yang bagus, pelatih akan kesulitan menangani tim karena tidak memiliki alat membentuk Malaysia jadi tim kelas Asia. Menurut Jamal Nasir, pelatih seperti Pep Guardiola pun tidak bisa mengubah timnas Malaysia tanpa mempunyai pemain yang bagus.
Jamal bahkan terang-terangan proyek pemain naturalisasi yang dilakukan FAM selama ini juga tidak bisa mendongkrak level timnas Malaysia.
"Kita sudah mengandalkan pemain naturalisasi dan mereka tidak memberikan dampak positif bagi tim secara konsisten. Masalahnya adalah M-League tidak menghasilkan pemain berkualitas untuk tim nasional. Liga ini tidak kompetitif dan pemainnya kurang bermutu," ucap Jamal Nasir.
(sry/jal)