ANALISIS
Abdul Susila | CNN Indonesia
Sabtu, 19 Okt 2024 09:10 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Sebuah lembaga statistik asal Inggris, Opta menyebut potensi Liverpool menang atas Chelsea, Minggu (20/10), mencapai 59,3 persen.
Prediksi dengan menggunakan kecerdasan mesin komputer ini terkesan masuk akal. Saat ini The Reds memimpin klasemen Liga Inggris dengan 18 poin dari tujuh laga.
Pada saat yang sama Chelsea berada di peringkat keempat dengan 14 poin. Star mulus Liverpool plus main di kandang menjadi acuan mengapa Chelsea akan terbungkam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Chelsea sedang berada dalam trek kebangkitan. Tim dengan lambang singa ini tak terkalahkan dalam tujuh laga beruntun. Fakta ini tak bisa dipandang sebelah mata.
Setelah dua musim berat seusai ditinggal Roman Abramovich, Chelsea mulai bangkit. Enzo Maresca yang musim sebelumnya mengantar Leicester City juara Championship aktornya.
Pelatih asal Italia ini mengubah mentalitas The Blues yang pesakitan jadi tangguh lagi. Pemain-pemain yang dianggap buangan seperti menemukan gairahnya lagi bersama Maresca.
Lihatlah, Joao Felix yang dibuang Barcelona, Cole Palmer yang disia-siakan Manchester City, juga Christopher Nkunku yang pulih dari cedera, perlahan tapi pasti mulai berkilau.
Memang Chelsea belum bertemu lawan berat pada musim ini. Dari total 11 laga, tujuh di Liga Inggris, tiga di UEFA Conference League, dan satu Piala Liga, tak ada tim besar.
Liverpool akan menjadi tim dengan nama besar pertama yang dihadapi pada musim ini. Ini akan menjadi ujian Maresca dan pasukannya yang tak dianggap lagi sebagai tim super.
Saat ini Chelsea dianggap sebagai tim papan tengah lainnya, seperti Aston Villa, Fulham, juga Tottenham Hotspur. Karena itu pula laga melawan Liverpool jadi penting.
Jika bisa mengalahkan The Reds yang sedang bertransformasi sepeninggalan Jurgen Klopp, citra Chelsea bisa pulih. Ini saat untuk mengembalikan harkat.
Baca di halaman berikutnya>>>