Modus Ormas Grib Jaya Menarik Setoran dari Pedagang Atas Penguasaan Lahan BMKG

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Proses penangan atas penguasaan lahan milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) oleh Ormas Grib Jaya terus dilakukan Polda Metro Jaya.

Terbaru, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam membeberkan modus ormas GRIB Jaya dalam menguasai lahan BMKG di Pondok Betung, Tangerang Selatan. 

Aksi para preman ini terbilang nekat. Mereka menguasai lahan milik BMKG tanpa izin, kemudian memungut setoran liar dari pedagang pecel lele hingga pedagang hewan kurban.

"Kemudian memberikan izin kepada beberapa pihak, beberapa pengusaha lokal ya, tadi ada pengusaha pecelele, kemudian pengusaha pedagang hewan kurban, itu dipungut secara liar, pengusaha pecelele dipungut Rp 3,5 juta per bulan. Kemudian dari pengusaha pedagang hewan kurban, itu telah dipungut Rp 22 juta," ujar Kombes Ade Ary, Sabtu (25/5).

Setoran ini langsung ditransfer ke rekening seorang oknum berinisial Y, yang diketahui merupakan Ketua DPC Ormas GJ Tangsel.

"Jadi dua korban ini langsung mentransfer kepada Oknum, anggota Ormas Saudara Y," terangnya.

Diketahui, ratusan aparat gabungan dari Kepolisian dan Satpol PP Kota Tangerang Selatan menyerbu markas ormas GRIB Jaya di Pondok Betung, Pondok Aren, Sabtu (24/5). Markas tersebut berdiri di atas lahan milik BMKG.

Sebelum pembongkaran, petugas melakukan penggeledahan di markas GRIB Jaya itu. Hasilnya, beragam atribut ormas seperti topi hitam bertuliskan nama organisasi, bendera dengan logo GRIB Jaya, pakaian seragam, hingga benda mencurigakan seperti bambu tajam berujung paku ditemukan di lokasi.