Ngabalin Dinilai Blunder saat Bela Jokowi, Enggan Penuhi Tantangan Roy Suryo Bersumpah di Bawah Alquran

14 hours ago 3

Mantan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden Republik Indonesia, Ali Mochtar Ngabalin bersilaturahmi ke kediaman Joko Widodo di Solo, Jawa Tengah. (Foto: IST)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Langkah Ali Mochtar Ngabalin yang mencoba membela mantan Presiden Jokowi dalam polemik ijazah palsu dinilai blunder.

Hal ini diungkapkan akun Threads @maroef_irfhany. Ia menyebut bahwa upaya Ngabalin justru memperkeruh keadaan dengan menggiring isu seolah-olah ada pihak bohir yang mendanai Roy Suryo dan kelompoknya.

"Blunder, Ngabalin keluar belakangan niatnya pingin menolong Jokowi dengan membelokkan isunya seolah-olah ada bohir yang mendanai Roy Suryo cs," kata akun tersebut, dikutip Jumat (6/6/2025).

Dikatakan akun tersebut, bom yang dilempar Ngabalin ternyata tidak berbunyi saat ditangkis oleh Roy Suro dengan tantangan bersumpah di bawah Alquran.

Bukan hanya itu, ia juga menyinggung bahwa buzzer-buzzer senior yang diturunkan untuk menghadapi isu ini justru gagal menunjukkan argumen yang kuat.

Mereka dinilai hanya membawa wacana yang tidak fokus dan tidak argumentatif.

"Para buzzer senior yang diturunkan ternyata tidak cukup membawa amunisi kecuali ingin membelokkan ke isu-isu lain yang tidak argumentative," lanjut akun tersebut.

Dalam video yang dibagikan, tampak Roy Suryo dan Ali Mochtar Ngabalin terlibat dalam diskusi yang cukup tegang.

"Ketuk hati anda, adakah bersedia bersaksi di bawah Al-Qur'an bahwa tuduhan anda saya menerima dana besar itu keliru atau tidak," tantang Roy dalam sebuah video.

Bahkan, Roy berani bersumpah di bawah Al-Qur'an bahwa dirinya dan mereka yang berada di jalan serupa tidak dibiayai siapapun.

"Saya berani bersumpah di bawah Al-Qur'an bahwa itu tidak benar sama sekali. Itu bohong pak Ngabalin," ucapnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi