
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Meski pajak penghasilan dan penerbitan buku kian naik, namun pembajakan terhadap karya penulis justru semakin merajalela hingga saat ini.
Hal itu pun jadi sorotan tajam dari penulis kenamaan Indonesia, Tere Liye. Melalui unggahan di akun Facebook-nya, dia mengkritik kondisi negara yang seakan tidak peduli dengan maraknya pembajakan buku.
"Berapa banyak buku bajakan Tere Liye yang beredar di seluruh Indonesia 20 tahun terakhir? TIDAK AKAN kurang dari 10 juta buku," ujar Tere Liye, mengawali tulisannya, dikutip Minggu (20/7/2025)
"Lebay? No! Tiga tahun lalu, saat saya agresif meminta manajemen marketplace bertemu, menghapus link-link haram di Shopee, Tokopedia, dll, saya menyaksikan dengan mata saya sendiri, ada 1 link, yang 50.000 buku bajakan terjual (bisa dilihat dari status terjual dan penilaian). Dan itu hanya 1 link, padahal toko itu punya 500 produk (link); dan ada 2.000 toko lainnya," beber Tere Liye.
Kamu tahu arti 10 juta buku? Jika harga buku rata2 adalah Rp 100.000, maka total nilainya 1 TRILYUN! Paham? Dan ini baru angka minimal. Silakan datang ke toko-toko Blok M, Palasari, Senin, Yogya, Surabaya, dll, wuiih, puluhan toko buku, menjual buku bajakan.
Silakan datang ke perpus-perpus sekolah, mudah menemukan perpus dengan koleksi buku bajakan. "20 tahun saya fight soal ini. Ketemu Menteri, zonk. Lapor sana, lapor sini, zonk," ungkap Tere Liye.
Akhir tahun lalu, lanjutnya, Tere Liye ikutan Lapor Mas Wapres. "Wah wah, gaya banget stafnya kirim email, lantas saya suruh manajemen saya melengkapi daftar penjual buku bajakan di Tik Tok Shop, sampai hari ini, 6 bulan lebih, berkali-kali saya nagih janji diatasi, zonk! Wapres kalian itu cuma jago pencitraan," keluh Tere Liye.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: