Pengamat: Lawan Jepang, Counter Attack Bisa Jadi Pilihan Indonesia

4 weeks ago 26

CNN Indonesia

Kamis, 17 Okt 2024 04:50 WIB

Counter attack dinilai bisa menjadi pilihan Timnas Indonesia saat menghadapi Jepang dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Timnas Indonesia pernah bertemu Jepang dalam laga fase grup Piala Asia 2023 yang berlangsung pada awal tahun ini. (REUTERS/THAIER AL-SUDANI)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pengamat sepak bola nasional, Supriyono Prima berharap Timnas Indonesia bisa menjadikan serangan balik atau counter attack saat lawan Jepang dan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Timnas Indonesia akan menjamu Jepang pada 15 November dan Arab Saudi pada 19 November. Menghadapi tim dengan level yang berbeda, Supriyono menilai strategi serangan balik dapat efektif menciptakan peluang hingga gol.

"Selama ini ketika bertemu dengan Arab Saudi dan Australia, STY selalu menerapkan defend dan counter attack," kata Supriyono kepada CNNIndonesia.com, Rabu (16/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Timnas Indonesia punya waktu kurang lebih satu bulan untuk melakukan persiapan. Menurut Supriyono, selama jeda STY bisa memaksimalkan potensi para pemain mengingat Jepang adalah tim terkuat di Grup C fase ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Jepang jadi satu-satunya tim di Grup C yang belum terkalahkan. Tim Samurai Biru berada di puncak klasemen dengan 10 poin.

"Dengan waktu yang ada, kedalaman pemain yang dimiliki harus dikonsep. Kita harus realistis bahwa Jepang adalah tim yang produktif," ujarnya.

"Defend dan counter attack bisa jadi pertimbangan, tapi pertahanan harus benar-benar diterapkan jangan sampai bocor. Jangan sampai ada kesalahan yang membuat lawan bisa memanfaatkan itu," ia menambahkan.

Lebih lanjut, Supriyono ingin Timnas Indonesia mengambil pelajaran penting dari empat pertandingan yang sudah dijalani, terutama setelah kalah 1-2 dari China, Selasa (15/10) lalu.

"Apapun hasilnya, kita kalah lawan China. Kita harus mengapresiasi kinerja para pemain timnas yang sudah berjuang," ucapnya.

"Pemain kita sudah keluar dari tekanan ketika lawan melakukan pressing. Mereka juga sering terkena jebakan ketika lawan bertahan lalu melancarkan serangan balik," ia melanjutkan.

[Gambas:Video CNN]

(nva/nva)

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi