CNN Indonesia
Jumat, 18 Okt 2024 18:44 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Pengamat sepak bola Malaysia Keesh Sundaresan menilai wajar suporter Timnas Indonesia marah usai laga melawan Bahrain dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Nasional Bahrain pada 10 Oktober 2024 itu berakhir 2-2. Bahrain menyamakan kedudukan di menit ke-90+9.
Gol ini membuat suporter Indonesia kesal, karena tercipta pada waktu di luar injury time. Sejatinya waktu injury time yang ditetapkan adalah enam menit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun wasit Ahmed Al Kaf baru menghentikan laga pada menit ke-90+11, tepat setelah kick off usai gol Bahrain. Menurut Keesh wasit sangat berpeluang membuat kesalahan.
Ia memahami waktu injury time bisa bertambah, tetapi jika lebih dari tiga menit, layak dipertanyakan. Karena itu pula ia menilai reaksi suporter Indonesia bisa dimengerti.
"Saya paham kenapa pendukung Indonesia merasa seperti itu. Mereka terampas dari kemenangan pertama di panggung Kualifikasi Piala Dunia Putaran Ketiga," kata Keesh.
Ini akan berbeda, katanya, jika dialami Jepang. Sebab Jepang adalah tim kuat di kawasan. Adapun Indonesia adalah tim yang dianggap terlemah di Grup C.
"Saya bisa merasakan seperti itu. Saya bisa memahami kekecewaan itu. Kalau kamu menempatkan dirimu dalam keadaan Indonesia, kamu bisa paham," kata Keesh.
"Kalau Malaysia berada di situ pun, ini adalah kesempatan seumur hidup untuk lolos ke Piala Dunia. Setiap poin penting. Jadi, kamu akan merasakan kekecewaan itu," ujarnya.
Hanya saja tindakan sporadis netizen atau warganet Indonesia tak bisa dibenarkan pula. Mereka marah sambil melakukan risak, makian, bahkan ancaman pembunuhan.
Perilaku oknum suporter Indonesia di media sosial, dengan mengancam pemain, pelatih, juga federasi Bahrain, kelewat batas. Ancaman pembunuhan sama sekali tak bisa dibenarkan.
(abs/nva)