13 hours ago
2
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Polisi Hendra Rochmawan. (Rubby Jovan/Antara)
FAJAR.CO.ID, GARUT -- Aparat kepolisian membenarkan adanya 3 korban meninggal dunia di acara pesta rakyat rangkaian acara pernikahan putra Dedi Mulyadi.
Kericuhan disebut akibat kepadatan yang berlebihan di lokasi. Namun, kepolisian memastikan pengamanan acara itu diurus oleh EO, bukan Polres Garut.
Diketahui, Pesta Rakyat dalam rangkaian acara pernikahan Wakil Bupati (Wabup) Garut Putri Karlina dengan putra Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi, Maula Akbar Mulyadi Putra, dipadati ribuan warga.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan menyampaikan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak EO berkaitan dengan pengamanan Pesta Rakyat yang berlangsung di Pendopo Garut pada Jumat (18/7) itu.
Mulai perencanaan sampai pelaksanaan. Informasi yang beredar luas menyebut Pesta Rakyat itu diserbu oleh warga Garut.
”Kami koordinasikan kembali untuk pengamanan (acara) oleh EO, bagaimana proses dari perencanaan juga kegiatan ini,” ungkap Hendra saat dikonfirmasi oleh awak media.
Hendra pun membenarkan bahwa 3 korban meninggal dunia dalam acara tersebut terdiri atas seorang polisi dan 2 orang warga. Polisi yang meninggal dunia bernama Cecep. Dia bertugas sebagai Bhabinkamtibmas di salah satu Polsek yang berada di wilayah hukum Polres Garut. Sementara 2 korban dari warga belum diketahui identitasnya.
”Kami masih perlu mendapatkan data lengkap identitas korban lainnya,” kata Hendra.
Sebelumnya, perwira menengah Polri dengan tiga kembang di pundak itu menyatakan bahwa Cecep sempat membantu mengatur warga yang berdesakan masuk ke tempat acara di Pendopo Garut. Bahkan, sempat mengangkat warga yang pingsan karena tidak kuat berdesakan dalam acara tersebut. Dia kemudian beristirahat sejenak setelah kerumunan tidak tampak.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
