CNN Indonesia
Senin, 04 Nov 2024 22:01 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Yunus Nusi memastikan tidak ada praktik bayar-membayar dan atau sewa dalam proses naturalisasi pemain Timnas Indonesia.
Hal ini ditegaskan Yunus dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi X DPR RI di Senayan, Senin (4/11). Ini tegaskan Yunus karena ditanya oleh Anggota DPR RI.
Bonnie Triyana, anggota DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan, menyebut PSSI membayar atau menyewa pemain untuk durasi dan posisi tertentu, saat menyampaikan pendapat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka ini disewa, di-hire sama kita, diminta bermain di kita untuk posisi-posisi tertentu, karena skill mereka spesifik. Saya mau tanya ini," kata Bonnie.
"Sebelum mereka diminta main, apakah memang ada pertimbangan bahwa ada pemain-pemain kita juga di posisi tersebut? Itu sebelum ada opsi mendatangkan mereka [pemain naturalisasi]."
Yunus membantah pernyataan Bonnie bahwa PSSI membayar atau menyewa tenaga pemain naturalisasi ini. Ia menegaskan PSSI tak mengeluarkan dana untuk naturalisasi.
"Kami tidak ada sewa atau membayar atau memberikan nilai kepada naturalisasi. Sebagian besar, bahkan semuanya mereka panggilan jiwa, baik itu dukungan dari nenek buyutnya dan orang tuanya."
"Sehingga kami juga bersyukur mereka dengan ikhlas, karena kita lihat sendiri semangat dan pengorbanan mereka di lapangan," kata Yunus menjelaskan.
Menpora Dito Ariotedjo juga meluruskan soal pernyataan bahwa Kevin Diks dinaturalisasi hanya untuk durasi lima tahun. Durasi yang dimaksud adalah masa aktif pemain sesuai usia saat ini.
Saat ini Diks berusia 28 tahun. Meski panjang karier pemain tidak ada yang tahu, Diks disebut Dito target utamanya adalah jangka pendek di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
"Pastinya setiap pemain naturalisasi ada jangka pendek dan menengah. Kalau untuk Kevin Diks pastinya jangka pendeknya adalah memperkuat Timnas dalam kualifikasi," kata Dito menjelaskan.
(PTR/ptr)