Jakarta, CNN Indonesia --
Bintang timnas voli Thailand, Kissada Nilsawai, blak-blakan menyebut gaji pemain voli di Thailand buruk. Hal itu diungkapkan usai dirinya berhasil ikut membawa Thailand meraih medali emas SEA Games 2025.
Thailand berhasil meraih medali emas cabor voli putra pada SEA Games 2025 pada Jumat (19/12). Kepastian itu didapat usai Thailand menang dramatis 3-2 (25-20, 16-25, 25-23, 23-25, dan 15-12) atas Indonesia di laga final.
Salah satu pemain andalan Thailand, Kissada Nilsawai, berharap olahraga voli di Thailand bisa lebih diperhatikan baik oleh pemangku kebijakan dan juga fans.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ingin semua orang mengikuti voli profesional atau turnamen lainnya juga, sehingga akan ada sponsor dan voli dapat berkembang lebih lanjut menjadi profesi sejati yang memungkinkan para atlet untuk pensiun sambil bermain olahraga ini," kata Kissada mengenai kehidupan para pemain voli putra dikutip dari Thairath.
"Tapi [voli Thailand] belum sampai ke level itu. Jika Anda benar-benar mewawancarai pemain voli profesional, gaji mereka sangat rendah. Coba arahkan mikrofon ke wajah mereka dan minta mereka untuk jujur," ucap Kissada membongkar soal masalah gaji rendah sebagai pevoli profesional di Thailand.
Pemain yang akrab di Yamine ini mengatakan gaji pemain voli Thailand sangat buruk. Ia mengaku harus bekerja di toko swalayan jika tidak ada kompetisi.
"Situasinya sangat buruk, misalnya, saya bermain voli selama tiga bulan, kemudian harus bekerja di toko swalayan selama sekitar tujuh bulan, dan kemudian kembali bermain voli lagi. Seburuk itu," ucap Kissada.
"Hal ini terjadi di banyak cabang olahraga. Saya berharap pemerintah atau sektor swasta memberikan dukungan yang lebih serius agar lebih banyak orang bermain voli. Jika saya berhenti bermain, saya tidak tahu seperti apa timnya nanti. Saya tidak tahu apakah mereka akan menemukan seseorang seperti saya, dengan kepribadian saya yang ceria, seseorang dengan gaya dan tinggi badan seperti saya. Sulit untuk menemukan orang seperti itu," kata Kissada menambahkan.
Sebab itu, pemain kelahiran Samut Prakan Thailand berusia 33 tahun ini ingin masa depan voli Thailand lebih punya masa depan yang cerah.
"Itulah mengapa saya ingin anak-anak memiliki harapan dalam bermain olahraga, agar keluarga mereka dapat memiliki kehidupan yang nyaman dan pensiun sambil bermain bola voli," kata Kissada.
Bahkan saat mereka kini berhasil memenangkan medali emas di SEA Games 2025 para pemain Thailand hanya mendapatkan bonus sebesar 300.000 baht per orang atau Rp159 juta.
Tetapi, jika tidak berhasil atau tidak memenangkan medali apa pun untuk tim nasional voli Thailand, pendapatan dari tunjangan atlet mereka hampir tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dari gaji ke gaji.
"Saya akan meninggalkan tim nasional dan hanya bermain di liga (Nakhon Ratchasima Quminsee VC). Jika mereka ingin saya kembali bermain, saya harus memikirkannya terlebih dahulu," kata Kissada.
(rhr/rhr/jun)

4 hours ago
3
















































