Jakarta, Gizmologi – REDMAGIC menghadirkan terobosan yang sebelumnya hanya ditemukan di PC gaming atau server AI, sistem pendingin cair aktif. Dalam konferensi REDMAGIC Gaming and Liquid Cooling Technology di Shenzhen, perusahaan menunjukkan ambisinya: mengubah ponsel menjadi mesin berperforma tinggi yang tahan terhadap panas ekstrem dalam sesi gaming panjang.
Selama ini, pendinginan pada smartphone bertumpu pada vapor chamber atau graphene, yang sejatinya tetap bersifat pasif. REDMAGIC mencoba pendekatan berbeda dengan menghadirkan mekanisme mirip PC rakitan dengan cairan dipompa melalui jalur mikro, melewati area panas, lalu dialirkan ke pendingin udara untuk membuang panas secara aktif.
Namun, inovasi sebesar ini juga membawa risiko. Miniaturisasi pompa, keamanan terhadap benturan, hingga ketahanan terhadap kebocoran fluida menjadi pertanyaan besar. Pasar smartphone gaming sangat kompetitif, dan keberanian REDMAGIC ini berpotensi menjadi pembeda atau sekadar eksperimen yang sulit diterapkan secara luas.
Baca Juga: Bocoran Xbox Magnus dan PlayStation 6, Dua Visi Berbeda Menuju Perang Konsol 2027
Pendinginan Cair Aktif Jadi Langkah Berani yang Mendekatkan Smartphone ke PC

Sistem pendinginan baru REDMAGIC bukan sekadar “liquid cooling” dalam istilah pemasaran. Ia benar,benar aktif, dilengkapi pompa piezoelectric keramik yang diproduksi khusus setelah ribuan iterasi desain. Jalur cairan dipahat dengan presisi laser hingga tingkat mikron untuk memastikan aliran tetap lancar dalam ruang yang sempit. Cairan pendingin yang digunakan mirip dengan server AI dan berbasis fluorinated liquid yang mampu bekerja dari ,40°C hingga 70°C tanpa menghantarkan listrik.
Tantangan utamanya adalah keamanan. Berbeda dengan PC yang statis, smartphone rawan jatuh. REDMAGIC mengklaim telah menggunakan membran anti,puncture dan metode bonding suhu rendah agar sistem tetap tertutup aman dalam ribuan simulasi jatuh. Ini menjawab kekhawatiran soal durability, meski masih akan diuji oleh pemakaian dunia nyata ketika dirilis ke konsumen.
Bagi pengguna, pertanyaan paling sederhana adalah: apakah teknologi serumit ini layak? Jika memberikan stabilitas 90fps selama dua jam pada judul berat seperti Wuthering Waves, seperti yang diklaim maka para gamer hardcore mungkin akan melihat ini sebagai standar baru, bukan gimmick.
REDMAGIC 11 Pro: Gaming Mobile dengan Dual,Track Cooling

Teknologi pendingin ini akan debut di seri REDMAGIC 11 Pro, dipadukan dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan sistem dual,track cooling yang mengombinasikan pendinginan cair aktif dan Turbo Fan 4.0. Kipas internal dipertahankan, berputar hingga 24.000 rpm, sementara udara dialirkan melalui duct besar yang terintegrasi dengan heat sink vapor chamber 4D. Kombinasi ganda ini dirancang untuk mencegah thermal throttling musuh utama performa mobile gaming.
REDMAGIC mengklaim perangkatnya dapat menjalankan lebih dari 200 judul game pada resolusi 2K dan refresh rate 144 Hz. Bagi skena esports, kestabilan ini sangat penting. Tidak heran, perangkat mereka sudah digunakan resmi di enam liga esports China, termasuk CrossFire Mobile Pro League dan League of Legends Mobile Super League. Menurut Tencent, tingkat crash dan disconnect berkurang signifikan saat menggunakan REDMAGIC.
Satu pencapaian menarik lainnya adalah rating IPX8 yang menjadi sesuatu yang hampir mustahil untuk perangkat dengan kipas fisik yang menyedot udara. REDMAGIC menjadikannya smartphone gaming pertama yang mendukung pendinginan aktif dan tetap tahan air, meskipun ini masih akan dipertanyakan efektivitasnya dalam penggunaan harian.
Meski inovasi ini tampak menjanjikan, kenyataan pasar akan menentukan apakah pendinginan cair aktif bisa bertahan atau hanya menjadi headline teknologi. Produsen lain seperti ASUS ROG atau Lenovo Legion mungkin akan menilai apakah pendekatan agresif ini layak diikuti, atau terlalu riskan secara biaya dan servis. Jika sistem ini bocor, performa bukan lagi masalah, tetapi keselamatan perangkat menjadi taruhannya.
Bagi ekosistem mobile gaming, kehadiran teknologi semacam ini bisa mempercepat lahirnya generasi baru game dengan kebutuhan daya komputasi lebih tinggi, mendekati kualitas konsol atau PC. Namun untuk pengguna biasa, efisiensi termal tetap harus bersanding dengan kenyamanan, baterai, dan umur pakai.
REDMAGIC memilih jalan paling ekstrem: mendorong batas fisik smartphone untuk membuktikan bahwa kata “Pro” bukan hanya soal benchmark, tetapi endurance dalam tekanan panas. Keberhasilan atau kegagalan mereka akan menjadi bab penting dalam sejarah perangkat gaming berbasis ARM, dan mungkin, permulaan era smartphone yang benar-benar dirancang seperti PC saku.
Eksplorasi konten lain dari Gizmologi.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.