CNN Indonesia
Selasa, 22 Okt 2024 16:55 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Ramadhan Sananta menanggapi aksi Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) yang meminta ke FIFA agar laga melawan Timnas Indonesia digelar di tempat netral.
Ini dilakukan BFA setelah laga melawan Indonesia pada 15 Oktober 2024. Seusai laga ini netizen atau warganet Indonesia meluapkan kekesalan secara berlebihan ke media sosial.
Salah satu 'senjata' yang digunakan BFA untuk mengajukan surat ke FIFA adalah ancaman pembunuhan ke pemain dan pelatih. Menurut Sananta tindakan Bahrain ini kurang pas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita juga datang ke Bahrain menghadapi dia. Kalau enggak rugi dong, kita udah datang jauh jauh lawan mereka tapi mereka gak mau karena takut diserang. Alasan sih," kata Sananta.
Menurut Sananta, perilaku warganet di media sosial adalah kekuatan Timnas. Baginya, warganet tidak akan bereaksi keras jika tidak ada insiden mengecewakan dalam laga tersebut.
"Itulah keunggulan netizen Indonesia, tapi ya itu sih kalau kontroversi wasit ya enggak ada masalah kan. Baru-baru itu yang bikin suporter Indonesia sangat emosi karena keputusan wasit," katanya.
Pertandingan Indonesia melawan Bahrain akan berlangsung pada 25 Maret 2025. Ini adalah laga kandang Indonesia, setelah sebelumnya tim Merah Putih bermain di Riffa, Bahrain.
Saat ini Timnas Indonesia menempati peringkat kelima Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan tiga poin dari empat pertandingan. Adapun Bahrain sementara ini di peringkat keempat.
(abs/nva)