
FAJAR.CO.ID, SURABAYA -- Pemkot Surabaya terus memberikan perhatian serius terhadap masalah pendidikan warganya.
Akses pendidikan yang merata terus diupayakan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memberikan beasiswa kepada anak-anak kurang mampu agar dapat terus bersekolah.
"Tapi kalau tidak punya biaya, serahkan ke Pemkot Surabaya, akan kami sekolahkan. Syaratnya sederhana, anak-anak harus berada di rumah pada pukul 22.00 WIB ko," tutur Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Minggu (25/5).
Anak-anak penerima bantuan Pemkot Surabaya akan tinggal di Kampung Anak Negeri atau Asrama Bibit Unggul. Wali Kota Eri ingin menghapus anggapan bahwa asrama sebagai hukuman.
Sebaliknya, asrama justru memberikan kebersamaan dan fasilitas belajar yang memadai. Dengan begitu, pola pikir anak-anak menjadi lebih positif dan produktif dalam lingkungan yang suportif.
"Jadi kalau dari keluarga gak mampu, kami bantu, bisa melalui sekolah dan masuk asrama KANRI atau Bibit Unggul. Tetapi kalau masih mampu, ya tetap melakukan pengawasannya kita bersama. Ini lah gotong royong," imbuhnya.
Lebih lanjut, Eri menerangkan bahwa Pemkot Surabaya sedang menyiapkan kuota sekitar 200 untuk Asrama Bibit Unggul melalui program Satu Keluarga Satu Sarjana, serta 200 lagi untuk jenjang SMP dan SMA.
"Sejak 2022 saya bergerak, saya berusaha menjaga privasi warga saya yang saya datangi. Saya tidak ingin mereka malu atau minder," terang Eri yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengurus APEKSI 2025-2030.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga menyoroti tentang anak-anak yang terlibat kenakalan, seperti tawuran, berkelahi, ngelem, hingga vandalisme yang kerap terjaring razia Satpol PP.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: