
FAJAR.CO.ID, BANGGAI -- Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan keprihatinan dan turut berempati atas insiden keracunan makanan yang diduga akibat konsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) di Banggai Kepulauan, Provinsi Sulawesi Tengah.
Sebagai bentuk tanggung jawab, BGN telah mengirimkan tim langsung ke lokasi terdampak sejak Jumat (19/9) untuk memastikan penanganan maksimal bagi seluruh korban keracunan MBG di wilayah tersebut.
"Kami sangat prihatin atas kejadian ini dan turut berempati kepada seluruh pasien serta keluarga yang terdampak. BGN bersama seluruh pihak terkait terus bekerja keras memastikan penanganan kesehatan terbaik serta melakukan langkah investigasi menyeluruh atas insiden ini," ujar Kepala Biro Hukum dan Humas BGN Khairul Hidayati dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu (21/9/2025).
Diketahui, sebanyak 157 siswa dari tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK di wilayah Kota Salakan, mengalami keracunan massal usai mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (17/9/2025). Hingga Sabtu (20/9), tercatat sebanyak 335 pasien telah dirawat.
Para siswa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Trikora Salakan dengan keluhan utama berupa mual, muntah, sesak napas, gatal-gatal, dan kram perut.
Berdasarkan laporan awal, dugaan penyebab keracunan berasal dari menu lauk ikan cakalang yang diduga dalam kondisi tidak layak konsumsi.
Bupati Banggai Kepulauan Rusli Moidady menyampaikan keprihatinan mendalam dan memastikan bahwa seluruh korban mendapat penanganan medis terbaik.
Bupati menegaskan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan program MBG, mulai dari rantai distribusi bahan makanan, keamanan pangan, hingga prosedur penyajian, akan segera dilakukan guna mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: