
FAJAR.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Kasus keracunan massal kembali terjadi di Jawa Barat. Kali ini, ratusan pelajar di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat.
Ratusan pelajar tersebut menjadi korban setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Data sementara mencatat ada 364 anak terdampak, mulai dari tingkat PAUD hingga SMA atau SMK sederajat.
Mereka mengeluhkan gejala mulai dari mual, pusing, sesak napas, hingga kejang-kejang.
Situasi darurat ini membuat Koalisi Kawal MBG mendesak Presiden Prabowo Subianto menghentikan sementara program andalannya itu.
Pemkab Bandung Barat pun menetapkan insiden tersebut sebagai kejadian luar biasa (KLB).
“Supaya penanganannya lebih cepat dan juga lebih menyeluruh. Dari data yang saya dapat sampai pagi ini, ada total 364 korban yang terdampak. Sekitar 225 yang sudah dipulangkan,” ungkap Bupati Bandung Barat, Ritchie Ismail, saat menjenguk sejumlah korban, kemarin.
Bupati yang akrab disapa Jeje itu menegaskan pihaknya akan melakukan investigasi penuh.
“Dan khusus untuk SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) di Cipongkor ini kami tutup dulu untuk kami lakukan investigasi,” tegasnya.
Sementara itu, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat, sejak Januari hingga September 2025, sedikitnya 6.452 siswa di berbagai daerah mengalami keracunan usai menyantap makanan dari program MBG.
Kasus terbaru ini juga mendapat perhatian serius dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
“Saya minggu depan mengundang Kepala MBG (BGN) yang membidangi di wilayah Jawa Barat untuk melakukan evaluasi secara paripurna, secara terbuka, agar berbagai problem yang terjadi, keracunan siswa tidak terulang lagi,” kata Dedi.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: