4 Update Terbaru soal Kecelakaan Jeju Air 2216 di Muan Korsel

5 days ago 9

CNN Indonesia

Minggu, 12 Jan 2025 14:55 WIB

Sejumlah fakta dan detail baru terkait kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Muan, Korea Selatan, pada 29 Desember mulai bermunculan. Sejumlah fakta dan detail baru terkait kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Muan, Korea Selatan, pada 29 Desember mulai bermunculan. (Foto: istockphoto/viper-zero)

Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah fakta dan detail baru terkait kecelakaan pesawat Jeju Air di Bandara Muan, Korea Selatan, pada 29 Desember mulai bermunculan menyusul penyelidikan yang masih berlangsung hingga saat ini. 

Kecelakaan penerbangan Jeju Air 2216 ini menewaskan 179 orang yang terdiri dari seluruh penumpang, pilot, dan beberapa awak kabin. Dua orang yang selamat yakni dua pramugari yang saat kecelakaan duduk di bagian ekor pesawat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beirkut fakta-fakta terbaru kecelakaan pesawat Jeju Air:

1. Kotak hitam mati 4 menit sebelum pesawat jatuh

Sebuah kotak hitam pesawat Jeju Air yang berfungsi sebagai perekam data penerbangan dan suara di dalam kokpit berhenti merekam pada empat menit sebelum kecelakaan. Keterangan itu disampaikan tim investigasi dari Kementerian Transportasi Korsel pada Sabtu (11/1) setelah meneliti kotak hitam Jeju Air.

"Analisis mengungkapkan bahwa CVR (Perekam Suara Kokpit) maupun FDR (Perekam Data Penerbangan) tidak terekam selama empat menit jelang tabrakan pesawat dengan beton (di bandara)," demikian pernyataan Kementerian Transportasi seperti dikutip dari AFP.

Perekam data penerbangan yang rusak disebut tidak dapat dipulihkan untuk ekstraksi data oleh otoritas Korsel. Kotak hitam itu pun sudah dikirim ke Amerika Serikat untuk diteliti di laboratorium Komisi Nasional Keselamatan Transportasi AS.

Meski demikian, kotak hitam yang seharusnya berisi bukti petunjuk saat-saat terakhir sebelum kecelakaan Jeju Air mengalami kehilangan data. Pihak berwenang Korsel kemudian mencoba menelusuri penyebabnya.

"Rencana telah disusun untuk untuk menyelidiki penyebab hilangnya data selama investigasi kecelakaan," kata Kementerian Transportasi Korsel.

2. Pakar endus kejanggalan

Sejumlah pakar mengendus ada kejanggalan ketika mengetahui data penerbangan dan perekam suara kokpit pesawat Jeju Air berhenti merekam empat menit sebelum pesawat kecelakaan. Mantan penyelidik kecelakaan di Kementerian Transportasi Korsel,Sim Jai Dong, mengatakan hilangnya data penerbangan pada menit-menit terakhir yang krusial adalah hal yang mengejutkan.

Dikutip Reuters, Sim mengatakan kerusakan black box yang tidak bisa berfungsi mungkin saja terjadi pada suatu penerbangan, terutama ketika semua sumber daya listrik, termasuk cadangan di pesawat putus. Namun, menurutnya, ini kejadian yang sangat langka.

Beberapa analis penerbangan lain juga mengutarakan penilaian serupa. Kotak hitam pesawat dapat rusak akibat benturan atau kebakaran.

Namun, kerusakan pada kotak hitam pada insiden Jeju Air ini tidak sepenuhnya menjelaskan mengapa hanya rekaman empat menit terakhir sebelum kecelakaan yang hilang.

"Jika sistem listrik pesawat mengalami kegagalan, kotak hitam dapat kehilangan daya dan berhenti merekam," tulis editor Airways Mag, Helwig Villamizer.

Berlanjut ke halaman berikutnya >>>


Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi