Banjir di Kabupaten dan Kota Cirebon, Ribuan Rumah Terdampak

3 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Banjir melanda hampir seluruh wilayah Kabupaten dan Kota Cirebon, Jawa Barat, Jumat (17/1) malam hingga mengakibatkan ribuan rumah warga terendam air dan memaksa sebagian besar masyarakat mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Pada Sabtu (18/1) siang tadi, dilaporkan di sejumlah wilayah banjir tersebut sudah mulai surut dan warga mulai melakukan bersih-bersih dampak air bah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip dari detikJabar, bencana banjir ini terjadi secara tiba-tiba usai sejumlah sungai yang melintas di Kota Cirebon tidak dapat menampung debit air. Terlebih lagi, banjir ini merupakan kiriman dari kawasan hulu yang sebelumnya dilanda hujan dengan intensitas tinggi pada Jumat lalu.

Penjabat (Pj) Wali Kota Cirebon, Agus Mulyadi, yang meninjau langsung lokasi banjir di Kampung Kesunean mengatakan, banjir datang secara tiba-tiba sehingga banyak warga tidak sempat mengevakuasi barang-barang mereka.

"Masyarakat kaget karena air datang begitu cepat," ujarnya.

"Banjir kali ini sebagai salah satu yang terparah dalam beberapa tahun terakhir," imbuh Agus.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Cirebon, Andi Wibowo pun mengonfirmasi banjir di awal 2025 ini merupakan banjir yang paling parah dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

Setidaknya, ada 4 Kecamatan dan 9 kelurahan di Kota Cirebon yang terdampak seperti di Kecamatan Harjamukti yakni, kelurahan Harjamukti, Larangan. Kecamatan Kesambi, yakni kelurahan Drajat, Kesambi, Sunyaragi,

Kecamatan Lemahwungkuk, yakni di kelurahan Pengambiran, Kasepuhan. Dan di kecamatan Pekalipan yakni di kelurahan Jagasatru dan juga Pulasaren.

Sementara itu, Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar, mengatakan pihaknya telah menurunkan 250 personel untuk membantu masyarakat terdampak banjir di empat kecamatan.

"Personel kami siagakan untuk mengevakuasi warga dan memastikan keamanan di lokasi terdampak. Mereka akan bertugas hingga kondisi benar-benar membaik," jelasnya.

Banjir di Kabupaten Cirebon

Seperti di Kota Cirebon, di wilayah Kabupaten Cirebon diterjang banjir pada Jumat malam lalu.

Selain merendam rumah-rumah warga, dahsyatnya banjir juga turut menyeret kendaraan milik warga.

Setidaknya ada beberapa unit mobil milik warga yang hanyut terbawa arus saat banjir melanda Kabupaten Cirebon tadi malam.

Momen saat beberapa mobil hanyut terseret arus pun sempat terekam kamera milik warga dan videonya beredar di media sosial. Dalam video tersebut, setidaknya terlihat ada dua kendaraan yang hanyut terbawa arus.

Saat ini, dua kendaraan mobil yang sempat terseret arus tadi malam ditemukan berada di tengah sungai Cipager yang lokasinya ada di antara Desa Megu Gede dan Desa Palir, Kabupaten Cirebon. Kedua mobil tersebut merupakan kendaraan jenis minibus.

Menurut pemilik salah satu kendaraan, Hasro, mobil miliknya itu hanyut saat banjir menerjang rumahnya di Perumahan Graha Permai, Kecamatan Sumber tadi malam. Dia mengatakan air bah datang secara tiba-tiba. Derasnya air pun hingga membuat kendaraan miliknya hanyut. Hasro sendiri mengaku melihat secara langsung saat mobilnya terseret air.

"Mobil ini hanyutnya dari Perumahan Graha Permai. Saya lihat sendiri mobil hanyut. Padahal nggak ada hujan, nggak ada apa, tiba-tiba banjir," kata Hasro, Sabtu (18/1).

Hasro menyebut, selain mobil miliknya, ada juga beberapa kendaraan milik warga lain yang hanyut terseret arus.

Pj Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya menyebut ada delapan desa di lima kecamatan yang dilanda banjir tadi malam.

"Semalam itu terjadi beberapa titik banjir di Kabupaten Cirebon. Salah satunya di Desa Setu Wetan. Jadi ada 8 desa di 5 Kecamatan yang terdampak banjir. Salah satunya di sini (Desa Setu Wetan). Yang lainnya ada di Desa Dawuan dan di beberapa titik lain," kata Wahyu.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cirebon, Deni Nurcahya menjelaskan banjir terjadi karena Sungai Cipager meluap setelah tak mampu menampung debit air yang sangat besar. Akibatnya, delapan desa di lima kecamatan terdampak banjir tiba-tiba, dengan Desa Dawuan, Kecamatan Tengahtani dan Kelurahan Watubelah, Kecamatan Sumber menjadi wilayah terparah.

Di Desa Dawuan, sebanyak 484 rumah terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 120 cm, memaksa 113 warga mengungsi di GOR setempat.

"Sebagian besar warga belum bisa kembali ke rumah karena kondisi banjir yang belum surut," ujar Deni.

Sementara itu, di Kelurahan Watubelah, 121 rumah terendam dengan ketinggian air bervariasi antara 20 hingga 100 cm. Meski tidak separah Dawuan, kondisi ini tetap menyulitkan warga dalam beraktivitas.

"Kami (Pemerintah Kabupaten Cirebon) terus berupaya menanggulangi dampak banjir, termasuk dengan langkah-langkah dalam waktu dekat memenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak," pungkasnya.

Baca berita lengkapnya di sini.

(tim/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi