BGN Pakai Istilah Gangguan Kesehatan, Catat 4.711 Kasus Seluruh Indonesia

2 hours ago 1
Konferensi pers Badan Gizi Nasional (BGN) di kantor pusat BGN, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (22/9). (Dimas Choirul/Jawapos.com).

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) beberapa hari belakangan ini menjadi sorotan tajam masyarakat. Itu karena peristiwa keracunan massal siswa akibat mengonsumsi menu MBG tersebut

Terkait masalah keracunan massal yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia itu, Badan Gizi Nasional (BGN) memilih menggunakan istilah gangguan kesehatan pada anak sekolah.

Kendati hanya menganggap sebagai gangguan kesehatan pada anak sekolah, BGN tetap mengambil langkah tegas terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dengan menghentikan pelayanannya.

Hal tersebut ditegaskan Ketua BGN, Dadan Hindayana. Dia menegaskan penghentian dilakukan sampai seluruh fasilitas dan operasional SPPG yang bersangkutan sesuai dengan standar prosedur operasional (SOP) yang telah ditetapkan.

“Terkait berbagai kejadian di tanah air, kami tentu saja BGN masih sangat menyesalkan kejadian ini masih ada dan kami prihatin, tetapi kami sudah bisa melihat bahwa sebagian besar kejadian ini karena munculnya SPPG baru, dan rata-rata SPPG baru ini memang butuh pembiasaan,” kata Dadan di Kantor BGN, Jakarta Pusat, Senin (22/9).

Dadan memaparkan, dari hasil pemantauan pihaknya mencatat sekitar 4.711 porsi makan yang menimbulkan gangguan kesehatan. Angka ini tersebar di tiga wilayah, dengan kasus terbesar di Jawa sebanyak 2.606 orang, disusul Sumatera 1.281 orang, dan wilayah timur 824 orang.

“Jadi ini kegiatan kejadian yang cukup aneh dan karena itu kami minta SPPG-nya stop, kemudian diperbaiki seluruh fasilitasnya menyesuaikan diri dengan SOP-nya BGN,” tegas Dadan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi