
FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Biaya admin bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) naik. Berlaku per 3 Agustus 2025.
Sejumlah bank BUMN itu diantaranya BRI, BNI, Mandiri, dan BTN.
Kenaikan biaya tersebut membuat warga resah. Salah satunya Alda,nasabah BRI dan BNI itu menyebut pemerintah tak hentinya memungut rupiah dari warganya.
“Saya baru tahu, naik lagi (biaya admin). Seakan-akan kita ini (rakyat) diisap terus,” kata Alda kepada fajar.co.id, Jumat (8/8/2025).
Meski sejumlah kalangan menganggap kenaikannya tak signifikan. Tapi menurutnya itu lumayan.
“Apalagi kan kita ini punya beberapa rekening (bank BUMN),” ujarnya.
Di sisi lain, ia mengungkit sejumlah pungutan lain yang dikenakan negara. Misalnya cukai minuman manis hingga pemblokiran rekening nganggur.
“Kan baru-baru ini ramai yang blokir rekening itu toh,” pungkasnya.
Adapun biaya admin bank BUMN terbaru sebagai berikut:
- Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Biaya admin: Rp12.000/bulan (Tabungan BritAma)
Biaya kartu: Rp6.500
Saldo minimum: Rp50.000
Penutupan rekening: Rp50.000
Fitur: e-banking dan sistem real-time online - Bank Mandiri
Biaya admin: Rp12.500/bulan (Tabungan Rupiah)
Saldo minimum: Rp100.000
Jika saldo kurang dari minimum atau rekening pasif: Rp5.000
Penutupan rekening: Rp50.000
Alternatif bebas biaya: TabunganKu - Bank Negara Indonesia (BNI)
Biaya admin: Rp11.000/bulan
Saldo minimum: Rp150.000
Denda saldo kurang: Rp5.000
Penutupan rekening: Rp10.000 - Bank Tabungan Negara (BTN)
Biaya admin bervariasi:
BTN Batara & eBataraPos: Rp12.500
BTN Juara: Rp20.000
(Arya/Fajar)
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: