Buruh: Pemerintah Punya Beban Moral dan Janji Selamatkan Sritex

3 days ago 6

Jakarta, CNN Indonesia --

Serikat buruh menyorot soal alasan Presiden Prabowo Subianto kekeh menyelamatkan Sritex dari kepailitan dan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.

Hal itu disampaikan oleh Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN), kelompok yang menaungi buruh pada 3 dari 4 perusahaan di grup Sritex.

Presiden KSPN Ristadi membedah bagaimana Prabowo mati-matian mencoba menyelamatkan perusahaan garmen dan tekstil di Sukoharjo itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemerintah ini punya beban moral dari janji akan menyelamatkan Sritex dari pailit," ujar Ristadi saat ditemui di Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta Selatan, Rabu (5/3).

Sayang, upaya awal Prabowo Cs menyelamatkan PT Sri Rejeki Isman Tbk gagal. Perusahaan dengan gunung utang US$1,6 miliar atau Rp25 triliun (asumsi kurs Rp15.695 per dolar AS) itu tetap pailit sesuai putusan pengadilan pada 21 Oktober 2024, lalu tutup total per 1 Maret 2025.

Angin surga dari pemerintah bahwa tak akan ada satu pun kasus PHK di Sritex juga berlalu begitu saja. Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Sukoharjo mencatat ada 8.400 karyawan yang harus gigit jari karena di-PHK.

"Secara moral kan beban juga ini, bilang negara hadir, tapi enggak bisa mengatasi soal Sritex. Padahal, penguasa loh dan RI 1 (Presiden Prabowo) yang sudah statement (akan menyelamatkan Sritex)," tuturnya.

"Akhirnya kan Pak Prabowo sudah kadung kan (berjanji menyelamatkan Sritex). Bagaimana caranya untuk menyelamatkan muka pemerintah, maka dicari opsi-opsi (dan) solusi-solusi lain yang kira-kira bisa menutup sedikit ketidakberhasilan janji itu," beber Ristadi.

Ristadi menuturkan opsi awal yang dipilih adalah mencarikan pekerjaan baru untuk ribuan buruh korban PHK Sritex. Namun, ada masalah terkait perusahaan lain yang tersedia belum tentu bergerak di bidang tekstil dan produk tekstil (TPT).

Akhirnya, ia menuturkan Presiden Prabowo dan jajaran berupaya menggedor pihak kurator Sritex. Inilah yang menjadi cerita di balik konferensi pers di Kantor Presiden pada Senin (3/3) yang dipimpin Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.

Prasetyo menghadirkan dua wajah pemerintah yang akan berperan dalam upaya penyelamatan Sritex, yakni Menteri Ketenagakerjaan Yassierli dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Ada juga Koordinator Serikat Pekerja Sritex Slamet Kaswanto serta Perwakilan Tim Kurator Nurma Sadikin.

"Berpikir lagi lah pemerintah, ya sudah gedor (ke kurator). Kelihatannya ada gedor, menekan ke kurator bagaimana caranya supaya bisa dapat investor," ungkap Ristadi.

"Atau mungkin pemerintah sudah punya calon investor yang kemudian untuk awal-awal ini skemanya mau disewakan dulu. Mungkin ini ya, skemanya mau disewa sama investor. Kalau cocok, produktif, untung, baru kemudian dia (investor) beli (membeli Sritex)," sambungnya.

Opsi yang akhirnya muncul memang baru berupa penyewaan alat-alat berat Sritex kepada investor. Tim Kurator Sritex Nurma Sadikin berharap langkah ini bisa meningkatkan harta pailit dan menjaga nilai aset perusahaan.

Nurma mengatakan sudah ada calon investor yang berkomunikasi dengan tim dan bakal diputuskan dalam dua minggu ke depan. Kehadiran investor diharapkan bakal membuat 8.000 pekerja yang sudah terkena PHK bisa bekerja kembali.

Meski begitu, Ristadi mengatakan pihak KSPN maupun serikat buruh Sritex belum tahu siapa investor yang dimaksud. Ia menegaskan sudah berkoordinasi intens sejak Selasa (4/3) dengan rekan-rekan buruh di Sukoharjo, tapi tak kunjung mendapat kepastian.

"Itu yang kami sama koordinator teman-teman serikat di sana, kami belum tahu siapa investornya. Makanya, dari kemarin (4 Maret 2025) sampai tadi pagi, teman-teman saya suruh komunikasi dengan kurator, siapa ya investornya dan sudah ada deal atau belum," ungkap sang Presiden KSPN.

"Mungkin ada yang minat, iya, mungkin baru menyampaikan. Atau mungkin ada rekomendasi dari pemerintah, investornya siapa, tapi belum ada pembicaraan lebih mendalam. Apalagi, ke arah deal soal skema mengoperasikan lagi Sritex," tutupnya.

Presiden Prabowo Subianto melalui Mensesneg Prasetyo Hadi tampak all in menyelamatkan emiten berkode SRIL itu dari pailit dan PHK massal. Harapan bahwa Sritex bisa kembali beroperasi dalam dua minggu mendatang pun berembus kencang.

Prasetyo menuturkan Presiden Prabowo sangat concern mencari jalan keluar dari sengkarut masalah pabrik tekstil besar tersebut. Utamanya terhadap PHK yang akan dirasakan ribuan buruh Sritex.

"Bapak Presiden (Prabowo) berkali-kali memberikan pengarahan kepada kami untuk dicarikan jalan keluar, supaya teman-teman pekerja di Sritex dapat diperhatikan, dapat dicarikan solusi terhadap permasalahan yang menimpa PT Sritex," tegasnya dalam Konferensi Pers di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin (3/3).

"Harapan kami dari pemerintah tentunya semua pekerja yang selama ini menjadi karyawan di PT Sritex, kurang lebih 8.000 sekian karyawan untuk bisa semuanya nanti akan kembali bekerja dengan skema yang baru. Namun, kita berharap tetap di bidang yang selama ini digeluti. Artinya, PT Sritex tetap akan bergerak di bidang tekstil," imbuh Prasetyo.

[Gambas:Video CNN]

(sfr/skt)

Read Entire Article
Berita Olahraga Berita Pemerintahan Berita Otomotif Berita International Berita Dunia Entertainment Berita Teknologi Berita Ekonomi