Jakarta, CNN Indonesia --
Cuaca akhir-akhir ini terasa semakin sulit ditebak. Kondisi cuaca yang tak stabil seperti ini bukan hanya menyulitkan aktivitas harian, tetapi juga menjadi pemicu berbagai masalah kesehatan, terutama influenza. Dokter peringatkan bahwa penyakit ini bukan sekadar pilek biasa.
Pagi dan siang terasa terik menyengat, namun menjelang sore hingga malam, hujan deras tiba-tiba mengguyur. Cuaca benar-benar tidak bisa ditebak. Seharusnya musim kemarau tetapi hujan bahkan tak jarang disertai angin kencang.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam di Bethsaida Hospital Gading Serpong, Alius Cahyadi mengatakan bagi anak-anak, kondisi ini sangat rentan memicu serangan flu berat. Apalagi di musim liburan seperti sekarang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat musim liburan sekolah, banyak keluarga berencana bepergian atau berkegiatan di luar rumah, tapi karena cuaca tak menentu penyakit seperti influenza bisa merusak seluruh rencana dan kenyamanan," kata Alius, dalam keterangan yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (8/7).
Alius menyebut yang harus dipahami adalah influenza bukan sekadar pilek biasa. Kondisi ini merupakan infeksi virus yang dapat menyerang saluran pernapasan. Mulai dari hidung, tenggorokan, hingga paru-paru.
Gejala influenza
Menurut Alius, berikut beberapa gejala umum influenza yang perlu diwaspadai.
- Demam tinggi, bisa mencapai 38-40°C
- Rasa menggigil dan tubuh terasa lelah luar biasa
- Nyeri pada mata, kepala, otot, dan persendian
- Batuk kering dan sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat atau meler
"Pada anak-anak, gejala tersebut seringkali disertai mual, muntah, hingga diare. Bahkan, pada kasus yang lebih berat, anak bisa mengalami kejang karena demam tinggi," jelasnya.
Alius pun menyebut, jika tidak ditangani dengan tepat, influenza dapat berkembang menjadi komplikasi serius, seperti radang paru (pneumonia), bronkitis, hingga infeksi telinga atau sinus.
Lantas, kenapa cuaca yang tak menentu akhir-akhir ini bisa memicu influenza?
Ilustrasi. Gejala influenza bisa muncul tiba-tiba dan lebih berat ketimbang flu biasa. (iStock)
Saat cuaca berubah ekstrem, sistem imun tubuh sering kali tidak siap beradaptasi dengan cepat. Perubahan suhu yang drastis dari panas terik ke hujan deras menyebabkan tubuh lebih mudah terserang virus.
Selain itu, banjir dan genangan air turut menciptakan lingkungan lembap yang mempercepat penyebaran virus dan bakteri. Bepergian di musim seperti ini juga meningkatkan risiko penularan influenza.
"Kontak dengan fasilitas umum yang digunakan banyak orang, udara yang tidak bersih, hingga tingkat stres yang meningkat saat menghadapi macet atau hujan deras, semuanya turut menurunkan daya tahan tubuh," kata dia.
Cara mencegah influenza
Salah satu cara mencegah penyakit ini adalah dengan melakukan vaksinasi influenza. Kata dia, vaksinasi influenza adalah bentuk perlindungan tambahan yang sangat disarankan, terutama menjelang musim pancaroba.
"Fungsi vaksinasi influenza adalah sebagai amunisi dan bentuk perlindungan tambahan tubuh terhadap paparan virus. Vaksin ini direkomendasikan diberikan satu tahun sekali pada orang dewasa untuk memastikan perlindungan yang optimal," ujarnya.
Lebih dari sekadar mencegah flu, vaksin influenza juga dapat menurunkan risiko komplikasi berat seperti pneumonia atau infeksi saluran pernapasan lainnya.
Ilustrasi. Salah satu cara mencegah influenza adalah dengan pemberian vaksin. (Getty Images/CatLane)
Orang yang sudah divaksin pun tetap tertular tapi, gejala yang dialami biasanya jauh lebih ringan dan masa penyembuhannya lebih singkat.
Vaksinasi juga berperan penting dalam membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity, yang turut melindungi individu-individu yang tidak dapat divaksin karena kondisi medis tertentu. Dengan begitu, bukan hanya Anda yang terlindungi, tetapi juga orang-orang di sekitar.
"Di tengah cuaca yang tak menentu seperti sekarang, menjaga kebersihan, mengonsumsi makanan bergizi, cukup tidur, dan melakukan vaksinasi influenza menjadi langkah penting untuk menjaga kesehatan keluarga, terutama anak-anak," kata dia.
(tis/els)