1 day ago
2
Jakarta, CNN Indonesia --
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 47,12 poin atau plus 0,66 persen ke level 7.154 pada Jumat (17/1) silam.
Investor melakukan transaksi sebesar Rp11,50 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,52 miliar.
Dalam sepekan terakhir, indeks saham menguat tiga kali, sementara dua hari sisinya melemah. Tak heran, performa indeks menguat 0,93 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan selama periode 13 sampai dengan 17 Januari 2025 kemarin, perdagangan saham ditutup mayoritas pada zona positif.
Tercatat kapitalisasi pasar bursa mengalami kenaikan sebesar 0,56 persen dari Rp12.403 triliun menjadi Rp12.472 triliun pada penutupan pekan lalu. Kendati, rata-rata volume transaksi harian menurun 0,86 persen dari 17,66 miliar menjadi 17,51 miliar lembar saham.
Sementara, kenaikan juga terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian sebesar 33,50 persen dari Rp8,72 triliun menjadi Rp11,64 triliun.
Kemudian, peningkatan juga terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian, yakni sebesar 34,77 persen dari 1,04 juta kali transaksi menjadi 1,39 juta kali transaksi pada penutupan pekan lalu.
"Investor asing hari ini mencatatkan nilai beli bersih Rp240,20 miliar. Namun sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp2,69 triliun," kata Kautsar dalam keterangan resmi, Jumat (17/1).
Lantas seperti apa proyeksi pergerakan IHSG untuk sepekan ke depan?
Head of Customer Literation and Education dari Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi memperkirakan indeks saham pekan ini akan bergerak mixed cenderung menguat dengan rentang support 6.956 dan resistance 7.250.
Ia melihat pasar masih akan didorong karena shifting pasca pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI). Di sisi lain, kata dia, pelemahan nilai tukar rupiah akan cenderung menekan pasar.
Untuk sentimen dari dalam negeri, Oktavianus melihat pasar tengah menantikan rilis data Foreign Direct Investment (FDI) kuartal IV-2024 yang diperkirakan masih tumbuh positif.
Sementara untuk sentimen dari luar negeri, dirinya melihat pasar menantikan pelantikan Presiden AS Donald Trump pada Senin (20/1), terlebih dengan susunan kabinet dan arah kebijakannya.
"Khususnya dalam 100 hari pertama yang dapat berdampak pada pasar saham," ujar dia kepada CNNIndonesia.com, Minggu (19/1).
Berdasarkan analisis teknikal, Oktavianus pun merekomendasikan beberapa saham yang bisa dikoleksi.
Pertama, saham Rukun Raharja atau RAJA yang ditutup menguat 6,16 persen ke posisi 3.620 pada pekan lalu. Oktavianus memproyeksi RAJA dapat menyentuh level 3.920 pada pekan ini.
Kedua, saham Bank Syariah Indonesia atau BRIS yang ditutup menguat 2,22 persen ke posisi 2.760 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi BRIS dapat menyentuh level 2.950 pada pekan ini.
Sementara itu, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan indeks saham masih berpeluang menguat untuk menguji area support 6.931 dan resistance 7.227 pada pekan ini.
Adapun salah dua sentimennya termasuk rilis suku bunga acuan China dan pergerakan nilai rukar rupiah terhadap dolar AS.
"Rilis data inflasi Jepang juga turut menyumbang sentimen pada pergerakan IHSG pekan ini," ujar Herditya.
Ia pun menyarankan investor dapat mencermati beberapa saham dari emiten ia rekomendasikan, yakni saham Mitra Adiperkasa atau MAPI yang ditutup menguat 0,74 persen di level 1.370 pekan lalu. Ia memproyeksi MAPI dapat menyentuh level 1.435 pekan ini.
Selanjutnya, Herditya juga merekomendasikan saham Aneka Tambang atau ANTM yang ditutup di level 1.520 pekan lalu. Ia memproyeksi ANTM dapat menyentuh level 1.620 pada pekan ini.
Herditya juga merekomendasikan saham Surya Esa Perkasa atau ESSA yang ditutup menguat 1,18 persen ke level 855 pekan lalu. Namun ia memproyeksi ESSA hanya bisa menyentuh level 910 pada pekan ini.
(agt/agt)
