2 hours ago
1
Pegiat media sosial, Herwin Sudikta
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Polemik di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terus memanas setelah ramai isu pemecatan dan kontroversi tambang.
Teranyar, publik disodori babak baru berupa dokumen audit yang disebut-sebut bocor ke publik dan memuat aliran dana fantastis senilai Rp100 miliar yang dikaitkan dengan Mardani Maming.
Pegiat media sosial, Herwin Sudikta, menilai kemunculan dokumen tersebut memunculkan tanda tanya besar soal momentum dan motif di baliknya.
“Di tengah drama saya tidak akan mundur, tiba-tiba publik disuguhi polemik baru, dokumen audit yang katanya bocor, berisi aliran dana fantastis,” ujar Herwin kepada fajar.co.id, Kamis (27/11/2025).
Herwin menyebut waktu munculnya dokumen tersebut terasa janggal karena terjadi saat isu internal PBNU tengah panas-panasnya.
“Timing-nya persis seperti sinetron lagi panas-panas isu pemecatan, eh muncul babak baru,” katanya.
Ia juga menyinggung respons PBNU yang menurutnya justru menambah kecurigaan publik.
“Dan jujur saja semakin dibantah, semakin banyak yang ngerasa, ini kok PBNU makin mirip perusahaan yang lagi kena audit internal, bukan ormas keagamaan?,” ucap Herwin.
Lanjutnya, berbagai polemik yang beruntun membuat masyarakat bingung menentukan mana isu yang paling heboh.
“Publik sampai bingung, mana yang lebih heboh, polemik IUP tambang, kisruh kuota haji sang adik, atau sekarang isu aliran dana yang ikut numpang viral?," Herwin menuturkan.
Kata Herwin, kekisruhan berkepanjangan ini tidak akan terjadi jika organisasi terbesar umat Islam itu tetap fokus pada tugas utamanya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
