
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat media sosial, Herwin Sudikta, ikut merespons pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menegaskan bakal mencopot menteri jika terbukti tiga kali melakukan pelanggaran.
Dikatakan Herwin, jika pernyataan tersebut benar diterapkan, maka Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia bisa menjadi sosok yang pertama kali terdampak.
Bukan tanpa alasan, pernyataan Herwin bisa dipertegas oleh hasil survei Celios.
Bahlil mendapat skor -151 atau di posisi teratas menteri berkinerja buruk selama satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Kalau bener ada menteri yang 3 kali nakal bakal diganti, tersangka utamanya ya Bahlil,” ujar Herwin kepada fajar.co.id, Senin (20/10/2025).
Ia kemudian menyinggung sejumlah kebijakan yang menurutnya menuai masalah selama Bahlil menjabat.
“Publik masih inget gimana kebijakannya bikin gas 3,5 kg langka. Tambang nikel di Raja Ampat jalan tanpa izin sambil nyampah di laut, dan terakhir, pembatasan kuota impor BBM,” sebutnya.
Herwin bilang, kebijakan pembatasan impor BBM itu justru memukul sektor swasta.
“Pembatasan yang bikin SPBU swasta kelimpungan dan ribuan pekerja terancam PHK,” lanjutnya.
Lebih jauh, Herwin menyindir bahwa ancaman reshuffle kabinet dari Presiden Prabowo tampaknya belum akan benar-benar terjadi.
“Tapi ya begitulah, biasanya ancaman reshuffle Prabowo selalu berkisar di antara omon-omon aja,” kuncinya.
Berbeda dengan Herwin, Politikus PDIP, Ferdinand Hutahaean, mengatakan bahwa kecil kemungkinan Prabowo menegur apalagi mencopot Bahlil dari jajaran kabinet.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: