
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- HRD hanya butuh 7 detik untuk memutuskan apakah CV-mu layak dibaca lebih lanjut atau tidak. Kenapa bisa? Karena mereka punya ratusan CV yang harus diseleksi dengan cepat.
Kalau kalian tidak langsung spontan di detik-detik pertama, CV-mu bisa masuk keranjang sampah.
Menurut penelitian, otak manusia butuh waktu sangat singkat untuk membentuk kesan pertama. HRD tidak baca CV kata per kata mereka scan dengan cepat. Jadi, kalau kalian tidak langsung kasih alasan kuat buat mereka berhenti dan baca, selesai sudah.
Hal pertama yang HRD cari: siapa kamu, bagaimana cara menghubungimu. Pastikan nama, nomor HP, dan email ada di bagian paling atas. Jangan sampai pakai email alay seperti ([email protected])—HRD bakal mikir dua kali buat lanjut baca.
Tidak semua perusahaan butuh foto, tapi kalau kalian cantumin, pastikan rapi dan sopan. Foto selfie di kamar mandi atau pake filter IG? Jangan, HRD cari kesan serius, bukan candidate yang keliatan main-main.
Jangan cuma tulis "Fresh Graduate" atau "Pencari Kerja". Kasih judul yang jelas, misalnya "Marketing Specialist dengan Pengalaman 2 Tahun di Digital Ads". Ini bikin HRD langsung ngerti posisi apa yang di incar dan nilai jualmu.
Di bawah nama, tambahkan 2-3 kalimat yang menjual keahlian dan pencapaian terbesarmu. Contoh: "Content Writer dengan 3 tahun pengalaman, meningkatkan traffic website 200% melalui SEO." HRD suka yang langsung to the point!
HRD benci CV berantakan kayak tumpukan kertas di meja kerja. Pakai font standar (Arial, Calibri), jarak spasi cukup, dan hindari warna norak. Mereka cari info penting—bukan desain yang bikin pusing mata.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: