
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Isu pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kian santer didengungkan. Setelah Forum Purnawirawan TNI, Ahli Forensik Digital, Rismon Hasiholan Sianipar yang merupakan sosok sentral yang meragukan keaslian ijazah Joko Widodo, mendorong Gibran diberhentikan paksa.
Alasan Rismon menyuarakan pemakzulan karena ijazah Gibran dianggap palsu.
"MAKZULKAN GIBRAN! LULUS SMK KOK DARI UNIVERSITAS!" celoteh Rismon melalui akun X pribadinya, dikutip pada Senin (22/9/2025).
Berkaitan dengan itu, Bara JP yang merupakan salah satu kelompok relawan yang dianggap berkontribusi memenangkan Jokowi di dua edisi Pilpres, yaitu 2014 dan 2019, memberikan pernyataan tegas soal koalisi Prabowo-Gibran.
Wakil Ketua Umum Bara JP, David Pajung khawatir jika Prabowo-Gibran pisah di tengah jalan maka akan terjadi gejolak politik yang sulit dikendalikan.
"Ketika (Prabowo-Gibran) dipecah di tengah jalan, itu akan menimbulkan gejolak-gejolak bom waktu politik yang membuat energi bangsa ini hilang, capek mengurusi dinamika politik yang lepas dari kontrol," ujar David dalam wawancara program Kompas Petang yang diunggah di kanal YouTube KompasTV.
David lantas menjelaskan maksud baik Jokowi agar para relawan teguh mengawal seluruh program pemerintah hingga akhir masa pemerintahan. Bukan untuk melanggengkan kekuasaan.
"Sehingga, maksud baik dari Pak Jokowi adalah tolong dibantu program-program pemerintah Prabowo Gibran sampai selesainya," tegas David.
David pun menggarisbawahi, arahan dukungan dua periode yang diperintahkan Jokowi tentu telah melalui pertimbangan matang melihat dinamika politik di Indonesia ke depannya.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di: